Home » Kekhawatiran Pelaku Pasar Terhadap Krisis Perbankan Mereda

Kekhawatiran Pelaku Pasar Terhadap Krisis Perbankan Mereda

by Erna Sari Ulina Girsang
2 minutes read
pasar saham

ESENSI.TV - JAKARTA

Kekhawatiran pelaku pasar terhadap krisis perbankan, setelah kebangkrutan beberapa bank di Amerika Serikat, mulai mereda pada pekan ini.

Otoritas AS mempertimbangkan kemungkinan perluasan fasilitas pinjaman darurat kepada First Republic Bank dalam membantu neraca keuangan mereka.

“Kekhawatiran terhadap krisis perbankan mereda, sehingga saham-saham bank regional memimpin kenaikan,” jelas Roger MM, Riset Mirae Asset Sekuritas Indonesia, dalam prediksi pasarnya Selasa (28/3/2023).

Dia mengatakan sektor Finansial memimpin penurunan dengan saham-saham seperti BMRI, ARTO dan BBCA. .

IHSG ditutup melemah sebesar 0,79% pada perdagangan awal minggu ini, Senin (27/3/2023). Investor asing melakukan pembelian bersih senilai IDR115bn diantaranya pada saham BBNI, BBCA dan ANTM.

Sedangkan, Dow naik 0,6%, S&P 500 naik 0,6% sementara Nasdaq Composite turun 0,5%.

Harga Minyak Mentah Naik 5%

Harga minyak WTI (West Texas Intermediate) melonjak di atas 5% terkait dihentikannya sebagian ekspor Irak menyusul keputusan dari arbitrase ditambah dengan laporan bahwa Rusia berencana menempatkan senjata nuklir mereka di Belarusia.

INTP mencatat kenaikan laba 3% menjadi Rp1,8 triliun, ditopang oleh kenaikan pendapatan 10% menjadi Rp16,3 triliun.

Penurunan laba terjadi pada INDF dan ICBP dimana laba bersih INDF turun 17% menjadi IDR6.3tr namun penjualan meningkat 10.7% menjadi Rp110 triliun.

Sementara ICBP mencatatkan laba Rp4,5 triliun atau turun 28% walaupun adanya peningkatan pendapatan 14%.

Rekomendasi Saham

Saham apa yang bisa dicermati untuk ditransaksikan hari ini? Saryanto, Riset Mirae Asset Sekuritas Indonesia dalam laporan Equity Movers memberikan pilihan saham-saham berikut ini.

Baca Juga  IHSG Dibuka Stagnan Kamis 29 Desember, Kemudian Tergelincir ke Zona Merah

Emiten menara Grup Djarum PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR) masih mampu mencatatkan kinerja positif dengan membukukan kenaikan laba bersih sebesar Rp3,44 triliun sepanjang 2022.

Angka ini naik tipis 0,43 persen dibandingkan raihan tahun 2021. Perolehan laba bersih Sarana Menara ditopang oleh pendapatan perseroan yang mencapai Rp11,03 triliun sepanjang 2022.

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) meraih pertumbuhan laba bersih hingga 105% di tahun 2022 lalu menjadi Rp3,82 triliun, dari sebelumnya sebesar Rp1,86 triliun.

Sejalan dengan pertumbuhan laba bersih, penjualan perseroan juga tercatat naik sebesar 19,46% menjadi Rp45,93 triliun, dari sebelumnya sebesar Rp38,44 triliun.

PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL) mencetak pertumbuhan pendapatan 13,4% menjadi Rp 20,9 triliun pada 2022 atau tertinggi sepanjang masa. Laba bersih mencapai Rp 580,5 miliar atau meningkat 14,1% dibandingkan tahun 2021.

Di sisi lain, saham emiten yang perlu dicermati adalah  TECH. Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka penghentian sementara perdagangan Saham (unsuspensi) saham PT Indosterling Technomedia Tbk (TECH).

Kemudian, CMNT. PT Cemindo Gemilang Tbk. (CMNT) masuk daftar saham dalam pemantauan Bursa Efek Indonesia (BEI). Hal ini lantaran terdapat indikasi pola transaksi tidak wajar.

Manajemen BEI mengatakan terdapat indikasi pola transaksi yang tidak wajar pada saham CMNT. Pola transaksi tersebut bahkan di luar kebiasaan atau Unsual Market Activity (UMA).

Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life