Humaniora

Kelaparan di Yahukimo, Ini Langkah Antisipasi Pemerintah Jangka Pendek dan Panjang

Pemerintah saat ini tengah menyiapkan langkah antisipasi jangka pendek untuk mengatasi kelaparan yang terjadi di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.

Yakni membangun gudang logistik di sekitar lokasi yang sering terjadi bencana kelaparan. Kemudian memperbaiki konektivitas jalan darat, dan menambah runway di Amuma.

Sehingga pesawat besar bisa mendarat dan membawa bahan logistik lebih banyak dari Wamena dan Mimika.

Demikian penjelasan yang disampaikan Plt Deputi Bidang Koordinasi Pemerataan Pembangunan Wilayah dan Penanggulangan Bencana, Kementerian PMK, Sorni Paskah Daeli.

Sorni mengatakan, korban yang meninggal di Yahukimo belum dapat disimpulkan sepenuhnya disebabkan karena kelaparan akibat kegagalan panen.

Menurut Bupati Yahukimo, penyebab kematian 22 warganya belum jelas, dan terindikasi bukan meninggal karena kekurangan makanan dan kelaparan.

“Masalah utama yang dirasakan warga Papua Pegunungan, terutama Kabupaten Yahukimo adalah fenomena cuaca ekstrem. Yakni curah hujan yang tinggi, tetapi kerap diselingi cuaca panas. Sehingga membuat perkebunan warga gagal panen, ubi dan keladi sulit berbuah,” jelas Sorni, Jumat (27/10/2023) di Jakarta.

Dijelaskannya, ketika tidak ada bahan makanan, warga mengalami kesulitan. Karena untuk sampai ke lokasi pangan, warga membutuhkan waktu yang lama.

Sebab, perjalanan yang ditempuh cukup jauh, sehingga permasalahannya termasuk pada konektivitas antar distrik.

Kirimkan Bahan Logistik

Sorni lebih jauh menjelaskan, untuk jangka panjang, antisipasi yang akan dilakukan pemerintah adalah mencari varietas unggul dengan melakukan transfer teknologi pertanian.

Tanaman sejenis umbi-umbian diketahui adalah tanaman yang cocok ditanam di Kabupaten Yahukimo. Tanaman varietas unggul ini diharapkan dapat tumbuh subur dan tahan terhadap cuaca ekstrem.

“Secara umum, Pemerintah Daerah juga belum menyentuh teknologi pertanian di sana. Sehingga warga masih menjalankan metode pertanian secara tradisional,” ucap Sorni.

Saat ini, kata dia, sudah ada kesepakatan yang dilakukan antara Kemenko PMK dengan Institut Pertanian Bogor (IPB). Nantinya, juga dengan Universitas Cendrawasih untuk membuat teknologi pertanian yang cocok di daerah rawan pangan.

Kementerian Sosial kata dia, dilaporkan sudah melakukan pendistribusian bahan logistik berupa pangan dan sandang ke Distrik Amuma sebanyak 11.524 kg pada 20 Oktober 2023.

Kemudian 7.925 kilogram hingga 26 Oktober 2023 kemarin. Sehingga, total yang sudah didistribusikan ke wilayah terdampak bencana kelaparan sudah lebih dari 19.000 kilogram.

Selanjutnya, BNPB direncanakan akan mengirimkan bantuan, mengingat surat penetapan status kedaruratan sudah dikeluarkan Bupati Yahukimo. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu

Junita Ariani

Recent Posts

Dapat Izin Pertambangan dari Jokowi, Ormas Keagamaan Dikhawatirkan Hanya Jadi Makelar

PRESIDEN Jokowi resmi meneken Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 25 Tahun 2024 tentang Perubahan atas Peraturan…

21 seconds ago

UGM Kembangkan Kendaraan Hemat Energi Semar Urban Hydroz 1.1 dan Semar Proto 3.2

TIM kendaraan hemat energi UGM sedang mempersiapkan peluncuran produk di Shell Eco Marathon Asia dan…

35 mins ago

UGM Buka Pendaftaran bagi Siswa Berprestasi dari Keluarga Miskin Batas Akhir 12 Juni 2024

UGM Yogyakarta membuka pendaftaran bagi siswa berprestasi melalui Penelusuran Bibit Unggul atau PBU. Jalur ini…

1 hour ago

Apa Itu Teori Relativitas Einstein?

Teori relativitas Einstein adalah salah satu teori ilmiah paling terkenal dan penting dalam fisika modern.…

3 hours ago

Waduh… 10 Juta Gen-Z Menganggur

Fenomena berdasar data saat ini kebanjiran pengangguran sejumlah 9,9 juta yang berasal dari Generasi Z. Pengangguran…

5 hours ago

Pengertian dan Perbedaan Broadband dan Dedicated Internet

Broadband dan dedicated internet adalah dua jenis layanan internet yang sering digunakan oleh pengguna individu…

5 hours ago