Home » Kelompok Paling Berisiko, 75% Pengguna Internet Dunia Adalah Gen Z

Kelompok Paling Berisiko, 75% Pengguna Internet Dunia Adalah Gen Z

by Erna Sari Ulina Girsang
2 minutes read
Ilustrasi pengguna internet anak-anak dan remaja. Foto: Image by Freepik

ESENSI.TV - JAKARTA

Tahukah kamu bahwa kaum muda adalah kekuatan pendorong konektivitas secara global. Sebanyak 75% pengguna internet online berasal dari 15 hingga 24 tahun pada 2022.

Usia ini masuk dalam kelompok gen Z yang pada tahun ini berusia 11 hingga 26 tahun.

Padahal jika dibandingkan dari jumlah populasi, penduduk dunai uia 15 hingga 24 tahun saat ini sekitar 35% dan usia lain sekitar 65%.

Anak-anak juga menghabiskan lebih banyak waktu online daripada sebelumnya. Dan mereka sampai di sana lebih cepat. Di seluruh dunia, seorang anak online untuk pertama kalinya setiap setengah detik!

Ini telah menciptakan peluang yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi anak-anak dan remaja untuk berkomunikasi, belajar, bersosialisasi, dan bermain, memaparkan mereka pada ide-ide baru dan sumber informasi yang lebih beragam.

Namun, hal itu juga memiliki risko yang perlu diwaspadai.

Menurut PBB, ada empat risiko yang harus diwaspadai oleh orang tua, anak-anak dan remaja saat menjadi pengguna internet.

Cyberbullying

Cyberbullying dan bentuk lain dari kekerasan peer-to-peer dapat memengaruhi remaja setiap kali mereka masuk ke media sosial atau platform pesan instan.

Lebih dari sepertiga anak muda di 30 negara melaporkan pernah mengalami cyberbullied, dengan 1 dari 5 orang bolos sekolah karenanya.

Baca Juga  Pembersihan Puing Dampak Gempa Cianjur Ditarget Rampung 40 Hari

Saat menjelajah Internet, anak-anak dan remaja mungkin terpapar ujaran kebencian dan konten kekerasan.

Termasuk pesan yang memicu tindakan menyakiti diri sendiri dan bahkan bunuh diri.

Pengguna internet muda juga rentan terhadap rekrutmen oleh kelompok ekstremis dan teroris.

Platform digital juga telah digunakan sebagai vektor untuk teori disinformasi dan konspirasi yang berdampak buruk pada anak-anak dan remaja.

Yang paling mengkhawatirkan adalah ancaman eksploitasi dan pelecehan seksual online.

Tidak pernah semudah ini bagi pelaku kejahatan seks anak untuk menghubungi calon korban mereka, berbagi citra dan mendorong orang lain untuk melakukan pelanggaran.

Eksploitasi Seksual

Sekitar 80% anak-anak di 25 negara melaporkan merasa dalam bahaya pelecehan atau eksploitasi seksual secara online.

Anak-anak juga dapat berisiko ketika perusahaan teknologi melanggar privasi mereka untuk mengumpulkan data untuk tujuan pemasaran.

Pemasaran yang menargetkan anak-anak melalui aplikasi dan waktu layar yang berlebihan yang sering ditimbulkannya dapat membahayakan perkembangan sehat anak.

Apa yang dilakukan PBB untuk melindungi kaum muda secara online

Sifat Internet tanpa batas berarti menjaga anak muda agar tetap aman saat online adalah tantangan global.*

Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

#beritaviral
#beritaterkini

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life