Home » Kemenag Latih 1.200 Guru Madrasah di Wilayah 3T, Ini Manfaatnya

Kemenag Latih 1.200 Guru Madrasah di Wilayah 3T, Ini Manfaatnya

by Junita Ariani
2 minutes read
Kemenag menggelar Rakor akselerasi diklat guru madrasah di wilayah 3T.

ESENSI.TV - JAKARTA

Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Kementerian Agama atau Kemenag melakukan pemeratan mutu pendidikan madrasah. Dengan memberikan diklat bagi para guru madrasah di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).

Direktur GTK Madrasah M. Zain mengatakan, Kemenag sangat peduli dalam penguatan kapasitas GTK di wilayah 3T. Program akselerasi pelatihan untuk para Guru Madrasah di wilayah ini terus dilakukan.

“Hingga 2023, dengan dukungan program REP MEQR, guru madrasah di wilayah 3T yang terjangkau pelatihan sudah mencapai 1.200 orang,” katanya di Lampung, Kamis (24/8/2023).

Mereka tersebar di NTT, Maluku Utara, Maluku, Kalimantan Utara, NTB, Kepulauan Nias, Lampung, Pontianak, Papua Barat dan Papua.

“Daerah-daerah tersebut harus siap menghadapi perubahan. Maka para guru madrasah di daerah khusus ini perlu mendapatkan sentuhan model pelatihan. Yang mudah mengadaptasikan diri dalam menghadapi perubahan,” sambungnya.

REP MEQR adalah singkatan dari Realizing Education Promise Madrasah Education Quality Reform. Program ini diselenggarakan Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama bekerja sama dengan Bank Dunia.

“Melalui dukungan program REP MEQR, kita tetap akan menyelenggarakan pelatihan sejenis di tahun 2024. Dengan target menjangkau 3.000 guru,” ujar Zain.

Penguatan Tentang Beberapa Aspek

Pelatihan GTK Madrasah di wilayah 3T telah dilaksanakan di NTT, Kepulauan Nias, dan Lampung. Para guru mendapat penguatan tentang beberapa aspek yang dibutuhkan pada daerah 3T.

Baca Juga  Aktor Dakwah Diimbau Serukan Pemilu Rukun dan Damai

Misalnya, pembelajaran kontekstual yang menekankan pada unsur lokalitas, implementasi kurikulum merdeka, pembelajaran berdiferensiasi.

Kemudian, penguatan pemahaman pengelolaan laboratorium bagi tenaga laboran, pengelolaan perpustakaan bagi pustakawan. Serta kepemimpinan pembelajaran bagi kepala madrasah.

Pembelajaran berbasis pada aspek lokalitas termasuk materi yang membutuhkan alokasi jam pelajaran yang terbesar.

“Kemampuan memahami aspek ini mendorong madrasah untuk dapat mengoptimalkan pemanfaatan “laboratorium raksasa” yang ada di sekitar madrasah,” tutur M Zain.

Dengan demikian, kata dia, madrasah diharapkan akan berkembang sesuai dengan kebutuhan masyarakatnya.

Wakil PMU Komponen 3 REP MEQR Anis Masykhur menambahkan, diklat GTK di wilayah 3T dilaksanakan dengan optimal untuk meraih dampak maksimal.

“Kami hadirkan para narasumber yang expert di bidangnya. Dengan kehadirannya diharapkan mampu memberikan inspirasi kepada para guru,” ujar Anis.

Akselerasi kegiatan pelatihan 3T tahun ini telah dilaksanakan di Kupang dan Sumba Barat Daya Nusa Tenggara Timur, Kepulauan Nias, dan Lampung.

Selanjutnya, pelatihan akan dilakukan untuk guru-guru madrasah yang ada di Kalimantan Barat dan Papua. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life