Home » Kemenhub Terapkan Rekayasa Lalu Lintas yang Terukur Antisipasi Kemacetan Arus Mudik

Kemenhub Terapkan Rekayasa Lalu Lintas yang Terukur Antisipasi Kemacetan Arus Mudik

by Junita Ariani
2 minutes read
rapat

ESENSI.TV - JAKARTA

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan menerapkan rencana rekayasa lalu lintas yang lebih terukur daripada sebelumnya. Rencana ini diharapkan dapat lebih efektif dalam mengatasi kemacetan lalu lintas antisipasi mudik Idulfitri 1444 H tahun /2023.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, mengatakan, rekayasa lalu lintas ini  akan dilakukan bekerja sama dengan Korps Lalu Lintas Kepolisian Republik Indonesia (Korlantas) dan Jasa Marga.

Ia menjelaskan, masalah peningkatan lalu lintas selama musim liburan yang akan datang diatasi dengan penambahan kapasitas sistem transportasi. Seperti kereta api, kapal laut, dan pesawat udara.

“Seperti yang saya sampaikan tadi bahwa kami confident ya dengan apa yang kita lakukan di kereta api, di laut, di udara. Bahkan di penyeberangan. Karena kapasitas yang kita sediakan sangat signifikan tambah gitu,” kata Menhub.

Menhub memberi keterangan persnya usai Rapat yang dipimpin Presiden Jokowi terkait Ketersediaan Bahan Pokok dan Persiapan Arus Mudik Idulfitri 1444 H di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (24/3/2023).

Namun, ia mengakui potensi kemacetan lalu lintas di jalan tol Cipali. Untuk itu, kerja sama dengan Korlantas dapat mengatasi hal ini melalui arus lalu lintas satu arah, contraflow, dan aturan ganjil-genap.

“Cipali itu, dari Jakarta sampai kilometer 66 empat jalur, empat-empat, jadi delapan jalur. Dan, setelah kilometer 66 itu dua-dua jalur. Nah, di situlah rekayasa lalu lintas akan dilakukan, baik itu one way, contraflow. Atau satu lagi yang akan kita terapkan adalah ganjil genap,” ujarnya.

Ganjil genap ini kata Menhub, dilakukan sangat hati-hati mengingat perjalanan dari Medan, dari Palembang, sampai Jakarta mesti tertunda.

“Tapi kita akan diskusikan,” jelasnya lagi kepada wartawan.

Menhub menyatakan bahwa rasio kapasitas terhadap volume (v/c rasio) sangat penting untuk menghindari kemacetan lalu lintas.

“Singkat kata, kalau dulu kita tidak terlalu menetapkan harinya, agak fleksibel. Nah, ini akan kita diskusikan VC Ratio, jadi kapasitas per volume,” terangnya.

Baca Juga  Indeks Literasi Ekonomi Syariah di Indonesia Belum Ideal

Manajemen Lalu Lintas

Jadi sambung Budi, jumlah kapasitas dan volume yang lewat itu harus 0,6. Kalau dia di atas 0,6, 0,8 udah rendet. Kalau satu, itu macet.

“Tadi juga saya laporkan ke Pak Presiden bahwa untuk semuanya itu dalam exercise sudah 0,6. Insyaallah, kita bisa menjalani simulasi yang sekarang ini dan bisa terjadi pada saat itu. Terutama berkaitan kendaraan darat di Cipali,” terangnya.

Untuk itu, imbuh Budi, Kemenhub akan melakukan survei lagi dua minggu sebelum liburan untuk mengevaluasi kembali situasi.

Kemenhub, Korlantas, dan Jasa Marga kata Menhub, terus melakukan manajemen lalu lintas di jalan arteri dan tol lintas utara. Atau jalur lintas pantau utara (pantura) untuk mengantisipasi kemacetan arus mudik Lebaran.

Menhub menyampaikan jalan arteri yang tadinya sempit sudah diperlebar, sehingga efektivitas pantura dapat ditingkatkan.

“Jalan arteri ini relatif sudah lebih efektif. Karena kalau enggak salah tadinya ada jembatan yang menyempit. Dari tujuh itu sudah lima atau enam selesai. Jadi penyumbatan tinggal satu, sehingga efektivitas lintas utara/pantura itu bisa diandalkan,” tutur Menhub.

Ia juga mengapresiasi Korlantas dan Jasa Marga yang sangat kooperatif dalam menghitung rasio jumlah kendaraan yang melintas pada suatu jalan dalam suatu periode tertentu (volume). Dibandingkan dengan kapasitas maksimum jalan dalam membuat alternatifnya.

“Kami sudah beberapa kali ke beberapa titik. Dan, minggu lalu saya dan Kakorlantas ke Cipali melihat sendiri bagaimana jalan itu sudah dibuat delapan jalur.  Ada jalan yang masih empat jalur. Nah, yang empat jalur ini atau dua-dua itu sudah ada tambahan rest area. Kita harapkan tambahan rest area itu Badan Usaha Jalan Tol juga kooperatif, me-manage itu dengan baik.,” pungkasnya. *
#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life