Humaniora

Kemenkes Ingatkan Keamanan dan Gizi Anak Sekolah yang Masuk Jam 5 Pagi

Kementerian Kesehatan (Kemenkes), meminta pihak sekolah yang menerapkan jam masuk sekolah pukul 05.00 WITA untuk memperhatikan aspek keamanan dan pemenuhan gizi siswa didik.

“Lebih banyak segi keamanan. Misalnya anak yang harus berjalan cukup jauh dari rumah ke sekolah,” kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik (Karokomyanlik) Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi.

Karena diketahui kalau di daerah risiko apalagi sebagian anak harus naik jembatan gantung gelap-gelap.

“Pihak sekolah dan orang tua, harus berperan dalam memastikan aspek keamanan anak saat diperjalanan menuju sekolah,” kata Nadia, dikutip dari ANTARA, Kamis (2/3/2023).

Dari aspek kesehatan lanjut Nadia, bila masuk sekolah pukul 05.00 pagi, masih bisa diatasi, asalkan anak dapat dipastikan istirahat dan tidur yang cukup yakni selama delapan jam sehari.

Ia mengatakan, pola asuh orang tua menjadi ujung tombak terhadap kebugaran dan kesehatan anak. Pemenuhan gizi yang baik juga diperlukan untuk anak terhindar dari kantuk dan rasa malas saat masuk pagi.

“Mengantuk itu bukan karena terlalu pagi, tapi bisa juga karena dia kurang darah atau anemia. Itu juga akan menyebabkan kantuk dan malas serta cenderung lamban berfikir karena kurang oksigen di otak,” ujarnya.

Gerakan Aksi Bergizi

Nadia juga menyarankan pihak sekolah untuk melaksanakan gerakan Aksi Bergizi di lingkungan sekolah. Aksi Bergizi merupakan gerakan yang menyerukan kegiatan sarapan bersama di sekolah.

Hal itu diiringi dengan edukasi gizi yang bersifat multi-sektor dengan tujuan mempromosikan asupan makan yang sehat juga bergizi baik.

“Dengan gerakan ini kita berharap minimal seminggu sekali melakukan sarapan bersama di sekolah. Anak akan mengenal mana makanan yang baik untuk dirinya,” kata Nadia.

Menurutnya, hingga kini masih banyak orang tua yang memberikan bekal makanan instan kepada anaknya. Ditambah komposisi gizi yang tidak seimbang. Salah satunya seperti menu mie instan bersamaan dengan nasi.

“Kita mendorong untuk pemenuhan protein hewani. Dengan program ini kita harapkan adanya perubahan perilaku dari orang tua dan anak,” ujarnya.

Diketahui, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menerapkan kebijakan siswa SMA di Kota Kupang untuk masuk jam 05.00 pagi mulai Senin (27/2/2023).

Kebijakan SMA di Kupang ini sesuai dengan instruksi Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

Junita Ariani

Recent Posts

Menteri Kominfo Budi Arie Jajaki Peluang Kerja Sama Digital dengan Inggris

MENTERI Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi menerima kunjungan Menteri Kantor Kabinet Inggris John Glen.…

9 hours ago

Semarak Usia 212 Tahun, Kadipaten Pakualaman Yogyakarta Siapkan 21 Event

KADIPATEN Pakualaman menginjak usia ke-212 (Masehi) atau 218 (Jawa) pada tahun 2024 ini. Ada 21…

9 hours ago

Presiden Jokowi Pastikan Stok Beras Bulog Jelang Idul Adha Aman

PRESIDEN Joko Widodo atau Jokowi menjamin stok beras di Bulog aman menjelang Idul Adha. Jokowi…

10 hours ago

Mau Dibawa ke Serbia, Polisi Gagalkan Perdagangan Orang di Bandara YIA

KEPOLISIAN Resort Kulon Progo berhasil menggagalkan kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang terjadi di…

10 hours ago

Menhan Prabowo Terima “Medali Zayed” dari Presiden UEA MBZ

MENTERI Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI) Prabowo Subianto melakukan kunjungan kerja ke Uni Emirat Arab…

11 hours ago

Banjir Lahar dan Longsor Sumatera Barat: 50 Orang Meninggal, 27 Jiwa Hilang

KEPALA Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen. TNI Suharyanto, korban jiwa yang meninggal dunia akibat…

11 hours ago