Home » Kemenkeu Pangkas Prosedur Birokrasi Anggaran Jadi 8 Kali Melalui Krisna-Sakti

Kemenkeu Pangkas Prosedur Birokrasi Anggaran Jadi 8 Kali Melalui Krisna-Sakti

by Junita Ariani
2 minutes read
Menkeu 1

ESENSI.TV - JAKARTA

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) bersama Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) meluncurkan aplikasi Krisna-Sakti. Aplikasi ini untuk mempersingkat waktu dan memperbaiki proses alokasi anggaran secara signifikan.

Menurut Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, selama ini terdapat 13 kali prosedur yang digunakan untuk birokrasi alokasi anggaran. Tapi dengan Krisna-Sakti prosedurnya menjadi 8 kali.

“Tapi kalau ini menjadi full interoperable dan menyederhanakan proses-proses yang repetitif. Itu baru namanya reformasi,” ungkap Sri Mulyani.

Ia mengatakan itu dalam acara “Launching Modul Sinkronisasi Krisna Renja – Sakti”, di Jakarta, Selasa (14/3/2023).

Hal itu kata Menkeu, sejalan dengan arahan Presiden RI untuk melakukan reformasi dari regulasi dan birokrasi di lingkungan pemerintahan. Meskipun dalam prosesnya membutuhkan waktu yang cukup panjang.

“Betapa lamanya birokrasi itu berubah dragging that fit. Kakinya tuh berat banget untuk melangkah memperbaiki, Nah, ini pelajaran yang sangat penting,” ujarnya.

Ia mengatakan, rakyat dan negara Indonesia membutuhkan even your best effort. Yang terbaik harus bisa dilakukan. Bahkan dalam situasi tertentu apa yang sudah dianggap terbaik itu juga belum memadai.

“Itu menggambarkan betapa tantangan pembangunan di Indonesia itu luar biasa dan membutuhkan dedikasi semuanya,” ungkap Sri Mulyani.

Awal yang Baik

Dukungan dan dorongan terhadap penyederhanaan seluruh proses alokasi anggaran disampaikan Menkeu. Hal ini agar betul-betul bisa dipergunakan untuk mencapai kemakmuran masyarakat.

Baca Juga  Gapokdakan Mina Mitra Banjarharjo Panen Cuan dari Budidaya Lele dan Cacing Sutera

Termasuk dalam mengatasi masalah stunting, kemiskinan, dan inflasi di Indonesia.

“Yang paling berat adalah mensimplifikasi birokrasi kita sendiri. Bagaimana birokrasi tidak self serving yaitu hanya untuk sekedar naik pangkat. Namun betul-betul bekerja menyelesaikan masalah dalam perekonomian dan bangsa kita,” terangnya.

Menkeu berharap ini adalah langkah awal yang sangat baik untuk perbaikan dan sinkronisasi dua aplikasi yang sangat menentukan semua K/L. Karena semua K/L nggak bisa dapat anggaran tanpa masuk ke Krisna dan Sakti.

Kemenkeu bersama Bappenas lanjut Sri Mulyani, akan terus melakukan upaya untuk memperbaiki pelayanan kepada seluruh K/L. Sehingga terwujud perencanaan, pengunaan, dan pertanggungjawaban anggaran yang dikelola secara baik.

“Jadi makin kita bisa menggunakan anggaran secara baik pasti masyarakat bisa merasakan manfaat. Perekonomian kita bisa menjadi tumbuh dan memiliki daya tahan pada situasi global,” terangnya.

Turbulensi dan ketegangan serta berbagai kondisi dunia yang tidak mudah menurut Sri Mulyani masih terjadi.

“Jadi kita juga harus waspada,” tutupnya. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life