Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Kemenparekraf dengan Emirates, Selasa (2/5/2023) di Dubai, Uni Emirat Arab. foto: ist
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menggandeng maskapai asal Uni Emirat Arab, Emirates mengembangkan pemasaran pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) Indonesia.
Kerja sama itu ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Kemenparekraf dengan Emirates, Selasa (2/5/2023) di Dubai, Uni Emirat Arab.
MoU ditandatangani oleh Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf, Ni Made Ayu Marthini, dan Senior Vice President Commercial Operations Emirates, Orhan Abbas.
Menparekraf, Sandiaga Salahuddin Uno, mengatakan kerja sama ini diharapkan berkelanjutan. Sehingga membuka peluang bagi kerja sama strategis dengan stakeholder terkait.
“Tujuan utama kami, kerja sama ini dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia. Yang pada akhirnya dapat berkontribusi pada peningkatan pendapatan devisa negara dari sektor pariwisata,” kata Sandiaga.
Dalam keterangan tertulisnya, yang dikutip Kamis (4/5/2023), kerja sama ini juga diharapkan ada penambahan lapangan pekerjaan.
“Sehingga saat ini kami fokus pada pengembangan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan agar dapat menjaring lebih banyak wisatawan berkualitas,”jelasnya.
Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf, Ni Made Ayu Marthini, menambahkan aktivasi ini merupakan salah satu bentuk nyata dari pemasaran bersama. Dengan memanfaatkan jaringan dari Emirates sehingga dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia.
Emirates merupakan salah satu maskapai internasional terbesar di dunia yang memiliki lebih dari 140 rute penerbangan di hampir 80 negara di seluruh dunia.
Saat ini, maskapai itu memiliki dua rute penerbangan ke dua kota di Indonesia, yakni Jakarta dan Denpasar dengan frekuensi penerbangan dua kali dalam sehari.
Emirates juga merupakan salah satu mitra strategis Kemenparekraf dan telah menjalin kerja sama sebelumnya. Karenanya, Kemenparekraf terus mendorong Emirates untuk menambah lebih banyak rute baru dari Dubai ke Indonesia. Terutama rute internasional ke lima destinasi super prioritas di Indonesia.
Made mengatakan, kerja sama ini merupakan langkah strategis bagi Kemenparekraf untuk mempromosikan brand “Wonderful Indonesia” ke seluruh dunia. Sehingga dapat meningkatkan citra pariwisata Indonesia pascapandemi COVID-19 yang lalu.
“Saat ini Kemenparekraf sedang gencar menjalin kerja sama dengan berbagai maskapai penerbangan baik nasional maupun internasional,” jelasnya.
Target kunjungan wisatawan secara nasional tahun 2023 sebanyak 8,5 juta wisatawan mancanegara.
“Sebanyak 124.800 di antaranya dari wilayah Timur Tengah dan 1,4 miliar pergerakan wisawatan nusantara,” ujar Made.
Sementara itu, Orhan Abbas mewakili Emirates mengungkapkan kolaborasi ini diharapkan bisa membuka peluang. Sekaligus menjawab tantangan meningkatnya permintaan pelanggan untuk terbang ke Indonesia melalui penerbangan terjadwal ke Denpasar dan Jakarta.
“Kami senang dapat melanjutkan kerja sama strategis Emirates bersama Kemenparekraf dengan memfasilitasi konektivitas kelas dunia. Melalui jaringan global kami ke berbagai destinasi wisata indah di Indonesia serta meningkatkan trafik dari pasar utama kami,. Antara lain Inggris, AS, Jerman, Prancis, Italia, dan Spanyol,” ucap Orhan. *
#beritaviral
#beritaterkini
Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang
Depresi berat telah menjadi masalah dari banyak orang di dunia. Menurut Healthline.com, sebanyak 5% orang…
PDI Perjuangan (PDIP) menyodorkan tiga nama kader terbaiknya untuk menjadi Cawagub Jatim mendampingi Khofifah Indar…
Perang Dunia Kedua memiliki dampak yang mendalam dan luas pada berbagai aspek kehidupan di seluruh…
PARTAI Gerindra DKI Jakarta mengusulkan empat kader ke DPP Gerindra untuk diusung di Pilgub DKI…
RANCANGAN Undang-undang (RUU) Penyiaran sedang menjadi sorotan publik. Salah satunya berkaitan dengan larangan penayangan eksklusif…
Peringatan gunung berapi umumnya dibagi menjadi beberapa tahap siaga untuk mengkomunikasikan tingkat ancaman dan tindakan…