Home » Kementerian ESDM Gunakan Super Grid dan REBID Manfaatkan Sumber Daya EBT

Kementerian ESDM Gunakan Super Grid dan REBID Manfaatkan Sumber Daya EBT

by Junita Ariani
2 minutes read

ESENSI.TV - JAKARTA

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan mengoptimalkan sumber daya energi terbarukan melalui jaringan super grid dan program REBID.

Menurut Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi, Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, Indonesia memiliki keunikan sebagai negara kepulauan.

Dadan mengatakan, upaya strategis tersebut dilakukan sebagai langkah percepatan pengembangan energi baru terbarukan (EBT). Untuk mencapai target 23% EBT pada bauran energi nasional tahun 2025 dan pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK).

“Kemudian target emisi nol bersih pada tahun 2060,” kata Dadan, dikutip dari keterangan tertulisnya, Sabtu (13/5/2023), di Jakarta.

Kementerian ESDM kata dia, memiliki beberapa target akan diwujudkan melalui optimalisasi pemanfaatan EBT. Baik untuk supply side dan demand side melalui elektrifikasi dan efisiensi energi.

“Indonesia memiliki sumber daya energi terbarukan yang berlimpah, beragam dan tersebar luas. Sejauh ini, pemanfaatannya baru 12,6 GW sementara potensinya lebih dari 3.600 GW,” ungkap Dadan.

Tujuan Super Grid dan REBID

Dadan menjelaskan, tujuan dari program super grid antara lain untuk meningkatkan pengembangan energi terbarukan, menjaga stabilitas dan keamanan transmisi.

Kemudian, mengatasi ketidaksesuaian antara sumber energi terbarukan dan lokasi permintaan energi listrik yang tinggi. Dan, menyediakan serta memperluas akses energi.

Baca Juga  INDEF Nilai Pembangunan National Logistics Ecosystem Sudah Tepat

Sementara, REBID (Renewable Energy Based Industrial Development) merupakan upaya percepatan pemanfaatan energi terbarukan dalam skala besar.

Terutama di daerah yang memiliki potensi sumber energi terbarukan yang melimpah dan beban energi rendah.

Program ini dilakukan melalui “penciptaan permintaan” untuk mengintegrasikan pembangunan regional dan industri. Menarik investasi dan meningkatkan pembangunan ekonomi daerah.

“Programnya berupa pengembangan terintegrasi pembangkit listrik tenaga air dan panas bumi skala besar. Dengan pengembangan industri serta sinergi pengembangan EBT dengan pengembangan klaster ekonomi,” ujarnya.

Konsep ini, lanjutnya, akan digunakan pertama kali untuk pengembangan Taman Industri Hijau di Kalimantan Utara. Daerah yang berlimpah dengan sumber energi air ini merupakan lokasi Kawasan Industri Tanah Kuning yang akan menjadi tuan rumah beberapa industri hijau baru.

Seperti bahan bakar terbarukan, hidrogen hijau Baterai energi baru, Katoda Ternary, dan green aluminium.

“Bila Program REBID dijalankan, maka besar investasi yang dibutuhkan untuk interkoneksi dapat berkurang. Dan yang perlu kita tekankan adalah transisi energi bersih di negara berkembang tidak hanya akan menguntungkan lingkungan. Tetapi juga menciptakan lapangan kerja, merangsang pertumbuhan ekonomi dan berkontribusi terhadap pengentasan kemiskinan,” pungkas Dadan. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life