Polhukam

Kemlu Harus Segera Minta Pertanggungjawaban 17 WNI Tenggelam di Kapal China

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) diminta berkoordinasi dengan perusahaan kapal penangkap ikan China yang tenggelam di Samudera Hindia. Di mana 17 orang di antaranya adalah warga negara Indonesia (WNI).

“Kemlu harus segera berkoordinasi dengan perusahaan terkait melalui Kedutaan (Besar) China di Indonesia. Minta penjelasan dan pertanggungjawaban apa yang terjadi sesungguhnya,” kata Anggota Komisi I DPR RI, Al Muzzammil Yusuf.

Dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (20/5/2023), Muzzammil juga minta Kemlu meminta kompensasi bagi WNI yang menjadi korban kapal China Lu Peng Yuan Yu 028.

“Meminta kompensasi untuk keluarga korban atas kehilangan nyawa para pekerja tersebut,” tambahnya.

Kemnlu pun diminta untuk menyampaikan ke Kedubes China di Indonesia apabila terdapat pelanggaran aturan pidana atau hukum pelayaran terkait insiden tersebut.

Sebelumnya, Rabu (17/5), Kemlu dan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) RI berkoordinasi dengan otoritas Australia untuk mencari awak kapal China yang tenggelam di Samudera Hindia.

“Operasi SAR (search and rescue) masih terus dilakukan untuk mencari para awak kapal,” kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu, Judha Nugraha melalui pesan singkat.

KBRI di Beijing juga telah berkomunikasi dengan Kemlu China.

“Kemlu China menyampaikan keprihatinan atas musibah tersebut dan akan mengerahkan dua kapal pencari serta menjamin pemenuhan hak-hak para awak kapal,” kata Judha.

Sementara itu, berdasarkan informasi Otoritas Keselamatan Maritim Australia (AMSA), kapal penangkap ikan itu telah ditemukan dalam keadaan terbalik.

Penemuan kapal dilakukan dengan menggunakan penjejakan pancaran sinyal emergency positional indicator radio beacon. Ketika tim AMSA melakukan operasi pencarian di sekitar Samudera Hindia.

Dengan mengerahkan pesawat dan kapal, termasuk meminta dukungan dari kapal niaga yang sedang berlayar di sekitar lokasi. Kapal tersebut diawaki oleh 39 orang, yang terdiri atas 17 warga China, 17 WNI, dan lima warga Filipina. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

Junita Ariani

Recent Posts

Dunia Jurnalistik Kehilangan Tokoh Pers dan Perfilman Nasional

Dunia jurnalistik Indonesia kehilangan salah seorang tokoh terbaik di bidang pers dan perfilman nasional, Prof.…

5 hours ago

Depresi Berat? Ini Cara Mengatasinya!

Depresi berat telah menjadi masalah dari banyak orang di dunia. Menurut Healthline.com, sebanyak 5% orang…

6 hours ago

PDIP Ajukan Tiga Bupati sebagai Cawagub Khofifah di Pilgub Jawa Timur

PDI Perjuangan (PDIP) menyodorkan tiga nama kader terbaiknya untuk menjadi Cawagub Jatim mendampingi Khofifah Indar…

8 hours ago

Perang Dunia ke 2, Dampaknya Bagaimana?

Perang Dunia Kedua memiliki dampak yang mendalam dan luas pada berbagai aspek kehidupan di seluruh…

8 hours ago

Ini Empat Kader yang Diusulkan Gerindra di Pilgub DKI Jakarta 2024

PARTAI Gerindra DKI Jakarta mengusulkan empat kader ke DPP Gerindra untuk diusung di Pilgub DKI…

8 hours ago

Wamenkominfo Duga Ada Salah Tafsir soal Larangan Jurnalisme Investigasi

RANCANGAN Undang-undang (RUU) Penyiaran sedang menjadi sorotan publik. Salah satunya berkaitan dengan larangan penayangan eksklusif…

9 hours ago