Home » Kendalikan Inflasi Produk Impor, BI Fokus Perkuat Stabilitas Rupiah

Kendalikan Inflasi Produk Impor, BI Fokus Perkuat Stabilitas Rupiah

by Erna Sari Ulina Girsang
2 minutes read

ESENSI.TV - JAKARTA

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan kebijakan moneter saat ini fokus pada upaya memperkuat stabilitas rupiah untuk mengendalikan inflasi barang impor.

“Fokus kebijakan diarahkan pada penguatan stabilisasi nilai Rupiah untuk mengendalikan imported inflation,” jelasnya dalam temu pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG), di Jakarta, Kamis (25/5/2023).

Selain itu, tambahnya, bank sentral juga berupaya mengurangni dampak rambatan ketidakpastian pasar keuangan global.

Dia melanjutkan kebijakan likuiditas dan makroprudensial longgar tetap dilanjutkan untuk mendorong penyaluran kredit/pembiayaan dan tetap terjaganya stabilitas sistem keuangan.

“Akselerasi digitalisasi sistem pembayaran terus didorong untuk perluasan ekonomi dan keuangan digital dan penguatan stabilitas sistem dan layanan pembayaran,” jelasnya.

Bauran kebijakan moneter, makroprudensial dan sistem pembayaran Bank Indonesia, ujarnya, terus diarahkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Inflasi Lebih Rendah Dari Prediksi

Perry Warjiyo meyakini tekanan inflasi terus menurun dan lebih rendah dari prakiraan.

Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) April 2023 secara bulanan tercatat 0,33% (mtm).

Sehingga secara tahunan menurun dari 4,97% (yoy) pada Maret 2023 menjadi 4,33% (yoy).

Penurunan inflasi terjadi di semua kelompok inflasi. Inflasi inti April 2023 melambat dari 2,94% (yoy) menjadi 2,83% (yoy).

Baca Juga  Neraca Dagang Indonesia Sudah Surplus 32 Bulan, Kok Cadangan Devisa Gitu-gitu Aja?

Hal ini dipengaruhi ekspektasi inflasi dan tekanan imported inflation yang menurun serta pasokan yang memadai dalam merespons kenaikan permintaan barang dan jasa.

Sementara itu, inflasi volatile food turun dari 5,83% (yoy) pada Maret 2023 menjadi 3,74% (yoy).

Didukung pasokan pangan yang terjaga, di tengah pola kenaikan permintaan musiman selama Hari Besar Keagamaan Nasional.

“Dengan perkembangan tersebut, Bank Indonesia meyakini inflasi inti tetap terkendali dalam kisaran 3,0±1% di sisa tahun 2023”.

“Inflasi IHK dapat segera kembali ke dalam kisaran sasaran 3,0±1% pada triwulan III 2023,” ujarnya.

Sebelumnya, Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan (BI 7 Days Reserve Repo Rate/BI7DRRR) di posisi 5,75% melalui Rapat Dewan Gubernur (RDG) bank sentral yang digelar dua hari, berakhir hari ini.

“Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia 24 -25 Mei 2023, Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan  BI 7 Days Reserve Repo Rate 5,75%,” jelas Perry Warjiyo.

Sementara itu, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,00%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,50%.*

Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv’
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

#beritaviral
#beritaterkini

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life