Home » Update Terbaru Kondisi Manado Pascabanjir, BNPB Gelontorkan Rp 2,5 M Dana Siap Pakai

Update Terbaru Kondisi Manado Pascabanjir, BNPB Gelontorkan Rp 2,5 M Dana Siap Pakai

by vera bebbington
2 minutes read
gelombang tinggi.jpg

ESENSI.TV - MANADO

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengungkapkan kondisi terbaru sekaligus memberikan bantuan untuk Kota Manado di Provinsi Sulawesi Utara pada Sabtu (28/1/2023) pascabanjir dan tanah longsor melanda.

BNPB memberikan bantuan berupa Dana Siap Pakai (DSP) beserta bantuan lain yakni logistik dan peralatan, sesuai kebutuhan dasar warga terdampak.

Bantuan DSP untuk Kota Manado sebesar Rp 500 juta dan logistik senilai Rp 250 juta. Sedangkan untuk peralatan meliputi 2.000 selimut, 1.000 matras, 1.000 terpal, 25 tenda ukuran 3×4 dan 25 tenda ukuran 4×4.

Kemudian bantuan DSP untuk Provinsi Sulawesi Utara adalah Rp 700 juta dan logistik Rp 300 juta.

Sedangkan untuk peralatan meliputi selimut 3.000 lembar, matras 3.000 buah, terpal 3.000 unit, tenda ukuran 3×4 sebanyak 50 buah dan tenda ukuran 4×4 sebanyak 50 buah.

“Kami dari BNPB menuju ke Manado untuk melihat langsung seperti apa kondisi terkini sekaligus guna memastikan penanganan darurat ini dilakukan dengan baik dan mengutamakan keselamatan masyarakat,” ujar Suharyanto, dalam keterangan resmi, Sabtu ini (28/1/2023).

Di sisi lain, BNPB juga memberikan dukungan DSP kepada Pemerintah Kabupaten Sangihe untuk operasional dan penanganan banjir Rp 500 juta dan logistik Rp 250 juta.

Baca Juga  Kemenag Dukung Borobudur Jadi Peribadatan Umat Buddha Dunia

Sedangkan peralatan meliputi 2.000 selimut, 1.000 matras, 1.000 terpal, tenda ukuran 3×4 sebanyak 25 buah dan tenda ukutan 4×4 sebanyak 25 buah.  Total smua bantuan senilai Rp 2,5 miliar.

Lima Korban Meninggal Dunia

Bencana banjir di Kota Manado yang terjadi pada Jumat (27/1) itu dilaporkan telah merendam kurang lebih 400 rumah di 34 desa/kelurahan dan 9 kecamatan.

Banjir dengan tinggi muka air yang berkisar antara 80-300 sentimeter itu telah berdampak pada 3.013 KK atau 9.382 jiwa dan merenggut satu korban jiwa.

Peristiwa tanah longsor telah berdampak pada 63 KK (kepala keluarga) dan terbagi di beberapa titik di 22 desa/kelurahan dan 7 kecamatan.

Petaka tersebut juga menelan empat korban jiwa, satu luka berat dan dua lainnya luka ringan. Rumah rusak ada sebanyak 53 unit termasuk 1 tempat ibadah.

Di samping itu, banjir dan longsor juga memaksa 1.021 jiwa mengungsi di beberapa titik. Adapun pengungsian di Kecamatan Tikala sebanyak 209 jiwa, Kecamatan Paal 2 ada 261 jiwa, Kecamatan Tuminting ada 50 jiwa, Kecamatan Singkil sebanyak 460 jiwa dan Kecamatan Wanang ada 41 jiwa.

Editor: Erna Sari Ulina Girsang

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life