Home » Ketimpangan Sebaran Tenaga Kesehatan dan Minimnya Dokter Spesialis

Ketimpangan Sebaran Tenaga Kesehatan dan Minimnya Dokter Spesialis

by Addinda Zen
1 minutes read
Masalah Bidang Kesehatan Indonesia

ESENSI.TV - JAKARTA

Pada November tahun lalu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut pentingnya transformasi Sumber Daya Manusia untuk pemenuhan produksi dan distribusi tenaga kesehatan di Indonesia. Ia menyebut, produksi tenaga medis, khususnya dokter spesialis masih menjadi menjadi masalah di dalam negeri.

Pengembangan dan pengelolaannya sendiri diatur dalam Undang-Undang Nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan.

Jumlah dokter yang dihasilkan setiap tahun tidak sebanding dengan populasi di Indonesia. Ia menyampaikan, setidaknya setiap tahun Indonesia harusnya mampu menghasilkan lebih dari 30 ribu dokter. Menurut standar World Health Organization (WHO), diperlukan 1 dokter per 1.000 penduduk.

Berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia 2022, jumlah SDMK (Sumber Daya Manusia Kesehatan) di fasyankes yaitu sebanyak 2.019.438 orang. Angka tersebut terdiri dari 1.440.130 orang tenaga kesehatan (71,3%) dan 579.308 orang tenaga penunjang kesehatan (28,7%).  Persentase tenaga medis berupa dokter umum masih mendominasi dibandingkan dokter spesialis.

Ketimpangan Sebaran Tenaga Medis

Selain itu, masih ada ketimpangan sebaran tenaga kesehatan antara wilayah Jawa-Bali dengan wilayah lain. Sebanyak 62,13% dari total tenaga medis berada di Jawa-Bali. Provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, dan DKI Jakarta menempati provinsi dengan jumlah tenaga medis terbanyak.

Baca Juga  Kasus Melonjak, Vaksin DBD Tidak Ditanggung BPJS

Sementara itu, provinsi Sulawesi Barat (512 orang), Kalimantan Utara (600 orang), dan Gorontalo (684 orang) memiliki jumlah tenaga medis paling sedikit.

Terdapat 44.485 orang dokter spesialis yang bertugas di rumah sakit di Indonesia. Sebagian besar merupakan dokter spesialis dasar, yaitu sebanyak 17.424 orang atau 39%. Namun, dokter spesialis gigi masih memiliki proporsi terendah, sebesar 2.892 orang atau 6%.

Lagi-lagi, dokter spesialis sebagian besar melakukan pelayanan di rumah sakit yang terkonsentrasi di wilayah barat, seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur.

SDM kesehatan merupakan komponen penting dalam transformasi kesehatan. Pemerataan akses kesehatan harus diiringi dengan ketersediaan SDM-nya. Harapannya, ada keseriusan pemerintah dalam pengembangan dan penyediaan untuk menciptakan dokter maupun tenaga kesehatan lain, sehingga sebarannya dapat lebih merata dan menjangkau daerah pelosok.

 

Editor: Raja H. Napitupulu

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life