Produsen otomotif dari Korea Selatan, KIA Corp, berhasil mencetak laba bersih sebesar 2,037 triliun won pada kuartal IV-2022.
Laba bersih tersebut melonjak hingga 63 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu 1,248 triliun won.
Melonjaknya perolehan laba bersih tersebut ditopang oleh permintaan yang kuat untuk kendaraan jenis SUV high-end.
Kemudian, pasokan chip yang meningkat dan nilai mata uang won yang melemah.
“Kombinasi harga jual rata-rata yang lebih tinggi, insentif yang lebih rendah, dan pelemahan won (terhadap dolar) mendukung garis bawah kuartalan,” kata Chief Financial Officer Kia Joo Woo-jeong.
“Meskipun inflasi tinggi dan kekurangan chip global,” kata Kia Joo Woo-jeong dikutip dari antaranews.com, Senin (30/1/2023.
Pulihnya pasokan chip telah mendorong membaiknya produksi kendaraan pada akhir tahun lalu.
Di lain sisi, penjualan kendaraan yang kuat di Korea Selatan, Amerika Serikat, dan pasar negara berkembang, kecuali China dan Rusia, telah membantu perolehan hasil pada kuartal IV tersebut.
Untuk menopang penjualan, perusahaan akan fokus pada penjualan SUV Sportage, Seltos, dan Telluride versi yang lebih ditingkatkan.
Laba Bersih Naik
KIA juga berencana untuk meluncurkan sedan andalan EV9 all-electric pada paruh pertama tahun ini.
KIA juga mengumumkan lonjakan perolehan laba operasional yang meningkat lebih dari dua kali lipat.
Yakni menjadi 2,624 triliun won pada kuartal keempat dari 1,175 triliun won periode yang sama tahun sebelumnya.
Sedangkan penjualan naik 35 persen menjadi 23,164 triliun won dari 17,188 triliun won.
KIA juga melaporkan bahwa laba bersih sepanjang tahun 2022 naik 14 persen menjadi 5,409 triliun won.
Laba operasional melonjak 43 persen ke rekor 7,233 triliun won dan penjualan naik 24 persen menjadi 86,559 triliun won selama periode yang sama.
Pada tahun 2022, KIA menjual total 2,9 juta kendaraan di pasar global, dan menargetkan untuk menjual 3,2 juta mobil tahun ini.
Produsen sedan K5 dan SUV Sorento itu menargetkan laba usaha 9,3 triliun won dari penjualan 97,6 triliun won pada 2023.
Margin laba usaha juga dibidik 9,5 persen tahun ini, naik dari 8,5 persen setahun lalu, demikian Yonhap menyiarkan pada Jumat (27/1/2023). *
Editor: Addinda Zen