Home » Kinerja Industri Hulu Migas Moncer, Bukti Investasi di Sektor Ini Belum Ditinggalkan

Kinerja Industri Hulu Migas Moncer, Bukti Investasi di Sektor Ini Belum Ditinggalkan

by Junita Ariani
2 minutes read
Selama 6 bulan, industri hulu migas berhasil membukukan ivestasi senilai USD5,7 miliar

ESENSI.TV - JAKARTA

Semester I-2023, kinerja investasi hulu minyak dan gas bumi (migas) di Indonesia terbilang moncer. Industri hulu migas berhasil membukukan investasi sebesar USD5,7 miliar selama enam bulan.

Capaian ini meningkat 21% dibandingkan dengan investasi pada semester I tahun 2022 yang berada pada angka USD4,7 miliar.

Bahkan catatan pertumbuhan ini terbilang signifikan dibandingkan dengan kenaikan investasi global yang hanya mencapai 5,4 persen.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi menyampaikan hal itu.

“Ini merupakan tren positif untuk iklim investasi industri hulu migas di Indonesia,” ujarnya dalam keterangan pers, dikutip Sabtu (22/7/2023), di Jakarta.

Dikatakannya, peningkatan ini menunjukkan bahwa investasi di sektor minyak dan gas bumi masih belum ditinggalkan.

Pemerintah kata Agung, berkomitmen untuk tetap fokus menjaga investasi sektor energi dan sumber daya mineral dalam lima tahun mendatang.

“Sektor minyak dan gas bumi dinilai tetap punya peluang besar dalam menggaet investor hingga akhir tahun 2023,” ujarnya.

Ia menambahkan, industri hulu migas di Indonesia tetap memegang peran penting sebagai penggerak perekonomian nasional. Karena itu Pemerintah terus berusaha menciptakan iklim investasi yang menarik guna mencapai target yang sudah ditetapkan.

Tren Positif Hulu Migas

Sebelumnya, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menyampaikan pertumbuhan investasi pada 6 bulan terkahir terbilang signifikan. Apalagi jika dibandingkan kenaikan investasi global yang hanya mencapai 5,4 persen.

“Ini merupakan tren positif untuk iklim investasi hulu migas di Indonesia,” ujarnya.

Dikatakannya, peningkatan tren investasi merupakan respons investor terhadap perbaikan sistem fiskal dan enabler investasi yang dilakukan pemerintah.

Baca Juga  IHSG Menguat 1,18% Dalam Satu Pekan Periode 8-12 Mei

“Namun, dari aspek legal dan kontraktual, investor masih mengharapkan perbaikan terutama terkait UU migas yang perlu segera diselesaikan,” kata Dwi, Selasa (18/7/2023).

Dwi mengharapkan, SKK Migas akan menargetkan realisasi investasi menyentuh angka USD15,5 miliar hingga akhir tahun 2023. Atau lebih tinggi 28% dibanding realisasi investasi tahun 2022 yang mencapai USD12,1 miliar.

“Jika berhasil diwujudkan, maka investasi di tahun ini akan menjadi capaian tertinggi selama lima tahun terakhir,” kata Dwi.

Wakil Kepala SKK Migas, Nanang Abdul Manaf menyampaikan, selama Semester I-2023, industri hulu migas berhasil mencapai tingkat Reserves Replacement Ratio (RRR) 52,9%. Dengan penambahan cadangan sebesar 340 MMBOE.

Capaian RRR Semester 1 ini jauh diatas target RRR Semester 1 tahun 2023 sebesar 19%. Dan, sampai akhir tahun RRR diharapkan mencapai 138,3 persen.

“Pada Semester I 2023 ini, industri hulu migas juga telah menyumbang penerimaan negara sebesar USD6,8 miliar atau sekitar Rp99,9 triliun,” ujar Nanang.

Sementara itu, penemuan eksplorasi tahun 2023 menghasilkan total sumberdaya 216 juta barel setara minyak (MMBOE). Dari 11 sumur eksplorasi, 6 sumur telah selesai, 6 discovery, 1 sumur belum di test dan 4 sumur masih on going.

SKK Migas sendiri menargetkan 11 proyek hulu migas untuk onstream di tahun 2023. Proyek-proyek ini diharapkan akan menambah kapasitas produksi sebesar 19.077 BOPD dan 454 MMSCFD.

Sebagian besar proyek tersebut akan Onstream pada Q3 dan Q4 tahun 2023 dengan capex sebesar USD709,2 juta atau setara Rp10,64 triliun. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life