Home » KKP Catatkan Nilai Transaksi Potensial USD54,6 Juta di SEG Barcelona

KKP Catatkan Nilai Transaksi Potensial USD54,6 Juta di SEG Barcelona

by Junita Ariani
2 minutes read

ESENSI.TV - JAKARTA

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil mencatatkan nilai transaksi potensial sebesar USD54,6 juta di ajang Seafood Expo Global (SEG) di Barcelona.

Para pembeli (buyers) menunjukkan ketertarikan pada produk perikanan seperti tuna, gurita, cumi-cumi, sotong, udang, kakap merah, dan kakap putih.

Kemudian ikan marlin, kerapu, tilapia, mahi-mahi, ikan sarden kaleng, ikan tuna kaleng, kingfish, parrot fish, swordfish, wahoo, dan ribbon fish.

Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Budi Sulistiyo mengatakan, hasil yang diperoleh dari SEG itu melampaui target.

“Alhamdulillah hasil pameran SEG di Barcelona pada 25-27 April 2023 itu melampaui target awal kami sebesar USD50 juta,” ujar Budi.

Dikutip dari keterangan tertulisnya, Kamis (4/5/2023), di Jakarta, Budi mengatakan tim delegasi KKP terus melakukan promosi. Serta menindaklanjuti kerja sama dengan mitra agar produk Indonesia semakin mendunia.

Partisipasi KKP pada pameran SEG diharapkan menjadi momentum pemulihan dan peningkatan ekspor produk perikanan Indonesia di pasar global.

“Uni Eropa (UE-27) merupakan pasar tunggal terbesar di sektor kelautan dan perikanan,” sambungnya.

Sekretaris Ditjen PDSPKP, Machmud menyebut para calon buyers potensial antara lain, berasal dari negara-negara Uni Eropa. Seperti Spanyol, Perancis, Belanda, Belgia, Jerman, Polandia, dan Malta.

Selain itu, juga berasal dari Inggris, Amerika Serikat, Kanada, Peru, Meksiko, Panama, Kolombia, Puerto Rico, Ekuador, Bermuda, dan Turki. Begitu juga dari negara-negara Asia sendiri seperti Jepang, Korsel, Taiwan, China, Hongkong, Vietnam, India dan juga Australia

“Selama 3 hari pameran, para calon buyers menunjukkan antusiasme yang luar biasa terhadap produk perikanan Indonesia,” jelas Machmud.

Lakukan Pendekatan kepada 9 Importir

Sementara itu, Direktur Pemasaran, Erwin Dwiyana mengatakan, telah ada tindak lanjut pasca SEG. Yakni, melalui program Foreign Buyer Mission (FBM).

Baca Juga  BPS: Kunjungan Wisman Maret 2023 Meningkat 15,39 Persen, Didominasi dari Malaysia

KKP bekerjasama dengan Seafood Import Monitoring Programme (SIPPO-Swiss) diharapkan mampu meningkatkan akses ekspor produk perikanan Indonesia ke Eropa.

“Kegiatan ini akan jadi jembatan pertemuan bisnis antara pelaku usaha Indonesia dan Eropa,” terang Erwin.

Dikatakannya, selama pameran SEG, delegasi KKP melakukan koordinasi dengan World Programme Supervisor SIPPO Headquarter-Swiss terkait rencana FBM. Dan, itu akan dilaksanakan pada September 2023.

KKP sebagai Business Support Organization (BSO) juga melakukan pendekatan kepada 9 importir Eropa untuk ikut berpartisipasi pada FBM. Yaitu Victor Sanchez Baas, Fishermans Choice, Klaas Puul, Seafood Connection, Delfin Ultracongelados. Sturtzer Co, Shrimp Insights, Het Urker Zalmhuys, dan Mariscos Castellar.

“Beberapa catatan selama diskusi, untuk pasar udang di Eropa, supplier harus mampu bersaing dalam hal kontinuitas, harga, mutu, dan sertifikasi (pihak ke-3),” urainya.

Terkait sertifikasi, Erwin mengatakan, masing-masing target pasar memiliki pemenuhan persyaratan yang berbeda. Untuk retail mewajibkan pemenuhan sertifikat ecolabel seperti ASC, IFC, BSCI, BRC, BAB dsb.

Sebagai informasi, pada 5 tahun terakhir, pangsa pasar Indonesia di UE rata-rata sebesar 1,1% atau senilai USD367,05 juta dari total impor UE mencapai USD36,68 miliar. Mengalami tren positif 2,6% per tahun.

Adapun Spanyol merupakan hub utama masuknya produk perikanan dunia ke pasar UE dan kawasan Mediterania. Dalam 5 tahun terakhir, Spanyol menyumbang 18,6% kebutuhan impor produk perikanan di Uni Eropa atau senilai USD6,14 miliar. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life