Site icon Esensi TV

KKP Gandeng Perguruan Tinggi Perkuat Sistem Jaminan Mutu Ikan

Ilustrasi. KKP tidak akan menolelir bahkan akan mempidanakan pelaku usaha yang melakukan pembukaan tambak dengan cara mengonversi ekosistem mangrove. foto: dok

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memperkuat sistem jaminan mutu dan keamanan produk perikanan di Sulawesi Tenggara. Antara lain dengan menggandeng sejumlah perguruan tinggi di wilayah itu.

Kerja sama ini di antaranya mencakup transfer ilmu pengetahuan dan pengalaman bidang karantina kepada para mahasiswa.

Kerja sama ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama antara Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) dengan Perguruan Tinggi.

Yakni, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Halu Oleo, Fakultas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Universitas Sembilan Belas November Kolaka. Dan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Muhammadiyah Kendari.

“Kerjasama ini ditujukan untuk memajukan sektor kelautan dan perikanan di Indonesia khususnya di Provinsi Sulawesi Tenggara,” kata Kepala BKIPM Pamuji Lestari, di Kendari.

Dalam keterangan persnya yang dikutip Jumat (12/5/2023), sosok yang akrab disapa Tari ini mengatakan kerjasama lintas sektor memegang peranan penting.

Antara lain, dalam menjaga mutu ikan dan keamanan hasil perikanan Indonesia, mulai dari hulu sampai hilir. Termasuk agar ketersediaan pangan bergizi berjalan secara kontinyu dan konsisten.

“Kami harap adanya internalisasi formal bidang keahlian KIPM ke dalam dunia akademik seperti pembentukan Mata Kuliah KIPM,” jelas Tari.

Miliki Prospek

Melalui kerjasama ini, BKIPM memastikan kesiapannya dalam memberikan transfer pengetahuan dan pengalaman melalui kesempatan magang bagi para mahasiswa di kantor dan lab UPT.

Tari memaparkan sektor kelautan dan perikanan Sulawesi Tenggara memiliki prospek yang sangat baik, terbukti dengan kegiatan ekspor yang relatif konsisten bahkan selama pandemi covid 19.

Sebagai gambaran, nilai ekspor hasil perikanan Sulawesi Tenggara melalui Stasiun KIPM Kendari pada tahun 2020 mencapai nilai Rp62,78 miliar. Tahun 2021 meningkat menjadi Rp126,96 miliar.

Negara tujuan ekspor dari Sultra meliputi Singapura, Jepang, Amerika Serikat, Brunei Darussalam, dan Australia.

“Komoditas unggulan dari Sultra diantaranya Kepiting Bakau, Tenggiri, Kerapu, Udang Vannamae dan Tuna,” urainya.

Dalam kesempatan ini, Tari mengungkapkan tren perdagangan komoditas perikanan juga semakin prospektif dan menjanjikan masa depan yang cerah.

“Saat ini jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan menjadi suatu keniscayaan,” tutupnya. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

Exit mobile version