Home » KKP Genjot Hilirisasi Perikanan Budidaya

KKP Genjot Hilirisasi Perikanan Budidaya

by Agita Maheswari
2 minutes read
KKP Genjot Hilirisasi Perikanan Budidaya

ESENSI.TV - JAKARTA

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggenjot hilirisasi perikanan budidaya dalam negeri untuk memperkuat ekspor perikanan ke pasar global.

KKP menargetkan komoditas budidaya unggulan dalam negeri mampu merajai pasar ekspor dalam kurun waktu 5 sampai 10 tahun mendatang.

“Indonesia harus bisa menjadi juara di perikanan budidaya, karena potensinya sangat besar,”  ujar Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono

Dia memaparkan ada lima komoditi unggulan yang menjadi fokus kita yaitu udang, lobster, kepiting, rumput laut, dan tilapia.

“Kalau lima-limanya ini dalam waktu 5 sampai 10 tahun kita kuat, maka kita akan menjadi champion,” tegasnya.

Untuk mencapai target tersebut, KKP mengusung strategi kebijakan ekonomi biru berupa pengembangan budidaya laut, pesisir dan darat yang ramah lingkungan.

Strategi ini bertujuan meningkatkan produksi dan kualitas hasil panen dengan peran inovasi teknologi yang ramah lingkungan, mengurangi ketergantungan bahan baku pakan dari luar negeri, serta menumbuhkan usaha-usaha turunan di hilir sektor perikanan.

Budidaya menurutnya masa depan perikanan Indonesia bahkan dunia, karena tren perikanan tangkap cenderung menurun dari tahun ke tahun.

Sementara kebutuhan protein dunia diprediksi akan meningkat hingga 70 persen pada tahun 2050 sesuai data FAO.

Khusus komoditas udang yang selama ini menjadi andalan ekspor produk Indonesia, KKP menerapkan strategi modelling dan revitalisasi tambak tradisional.

Tambak udang modelling seluas 69 hektare sedang dibangun di Kebumen, Jawa Tengah dan siap dibangun di tempat-tempat lain.

Baca Juga  Jokowi: Ada Dugaan Pengungsi Rohingnya di Aceh Terkait Tindak Pidana Perdagangan Orang

Kemudian untuk komoditas lainnya, KKP memiliki program Kampung Budidaya yang sudah dijalankan di 130 titik.

Skala kampung perikanan budidaya ini terus ditingkatkan sehingga tidak hanya proses produksi di hulu yang tumbuh tapi juga usaha turunan di hilir.

“Dengan modelling diharapkan pembangunan tambak di Indonesia mengikuti standar yang sudah ada, sehingga produktivitasnya bagus dan ramah lingkungan. Kemudian kampung budidaya skalanya harus besar. Ini semua butuh endurance agar lima komoditas tadi menjadi champion di pasar global,” pungkasnya.

Menteri Trenggono juga meresmikan dua Unit Produksi Pakan Ikan Mandiri (UPPIM) di Kabupaten Oku Timur dan Kabupaten Pasaman.

Keduanya telah selesai dibangun dan siap dioperasikan untuk mendorong peningkatan produktivitas budidaya di Kampung Perikanan Budidaya, sekaligus mendorong hilirisasi sektor tersebut.

“UPPIM Kabupaten Pasaman di bawah naungan BPBAT Sungai Gelam mampu memproduksi pakan sebanyak 1 ton per jam. Dengan produktivitas itu, UPPIM Pasaman mampu menyuplai 5 persen dari kebutuan kawasan Kampung Mas di Pasaman,” ungkap Dirjen Perikanan Budidaya TB Haeru Rahayu.

Sedangkan UPPIM OKU Timur mampu menyuplai 3.600 ton pakan per tahun atau 6-7 persen dari kebutuhan kawasan Kampung Patin di wilayah itu.*

#Beritaviral

#Beritaterkini

 

Editor: Erna Sari Ulina Girsang

 

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life