Home » Klinik Mata SPEC Fokuskan pada Pelayanan Retina dan Katarak

Klinik Mata SPEC Fokuskan pada Pelayanan Retina dan Katarak

by Junita Ariani
2 minutes read
klinik mata

ESENSI.TV - DELISERDANG, SUMUT

Klinik mata Star Premiere Eye Center (SPEC) hadir di Provinsi Sumatera Utara (Sumut). Klinik yang baru beroperasi sekitar dua minggu ini fokus pada pelayanan retina dan katarak.

“SPEC hadir untuk menjawab kebutuhan masyarakat terhadap tempat pemeriksaan dan pengobatan berkualitas. Itu bisa dilihat dengan tenaga ahli berkompeten serta alat-alat berteknologi tinggi,” kata Public Relation dan Marketing SPEC Fajaruddin Nasution.

Fajaruddin mengatakan itu kepada sejumlah wartawan, Rabu (8/3/2023) di Klinik SPEC, di Komplek MMTC, Blok A, Jalan Willem Iskandar, Kabupaten Deliserdang. Klinik SPEC menggelar pemeriksaan mata gratis untuk jurnalis dan keluarga.

Dalam kesempatan tersebut, para jurnalis melakukan pemeriksaan Visus dan ARK, Tonometer Non Contac, hingga konsultasi langsung dengan dr Heri Purwoko SPM (K).

Fajaruddin mengatakan, kompetensi yang ditawarkan klinik mata ini bisa dilihat bahwa yang menjadi owner di SPEC merupakan spesialis mata berpengalaman.

Sehingga dokter Heri Purwoko memiliki kewenangan untuk memutuskan obat apa yang digunakan. Kemudian teknologi apa yang paling bagus dan tepat.

“Dengan begitu tindakan untuk pasien juga lebih maksimal. Atas dasar itulah, klinik mata SPEC ini didirikan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pasien,” ujar Fajaruddin.

Untuk teknologi, kata dia, pihaknya menggunakan teknologi Jerman dan Amerika.

“Jadi ketika teknologi yang mutakhir bersanding dengan dokter yang berkompeten, baik dan benar, maka hasilnya akan maksimal,” tambahnya.

Fajaruddin menjelaskan fasilitas di SPEC menawarkan berbagai pelayanan mulai pemeriksaan, konsultasi, hingga operasi.

Mengenai keluhan yang paling sering disampaikan pasien menurut Fajaruddin adalah mata perih dan kering. Yang dipicu karena frekwensi berkedip mata di bawah seharusnya, sehingga membuat mata lebih mudah lelah karena kekurangan cairan.

Karena pada saat berkedip, sebenarnya mata sedang memberikan pelumasan terhadap mata agar mata bekerja lebih nyaman.

Dia juga mengatakan, SPEC juga menawarkan pengobatan untuk masalah katarak dengan teknologi paling mutakhir yang disebut dengan ultrasonic.

Baca Juga  Gerindra Berduka, Desmond Junaidi Mahesa Meninggal Dunia Setelah Keluhkan Sesak Nafas

“Jadi cukup lima menit, operasi katarak bisa selesai. Pasien bisa melakukan aktivitas seperti biasa,” terangnya.

Penanganan Kasus Retina Paling Fatal

Sebagai klinik mata yang ditangani langsung oleh dokter berpengalaman, yakni dr Heri Purwoko SPM (K), pasien di SPEC ini bukan hanya berasal dari Medan sekitarnya saja tapi juga dari daerah lain terutama dari Aceh.

Dokter Heri kata Fajaruddin, sering menjadi rujukan dari dokter mata lain terutama untuk penanganan kasus retina termasuk kasus paling fatal.

Misalnya, saraf mata putus yang bisa membuat pandangan gelap sama sekali. Terhadap hal seperti ini, pihaknya bisa menangani selama masih dalam golden periode, yakni tiga hari. Tetapi jika sudah melewai masa tersebut, maka penyembuhannya menjadi fifty-fifty.

Terkait pilihan tempat di MMTC yang notabenenya berada di wilayah Deliserdang, menurut Fajaruddin, tempat ini lebih representatif untuk beberapa hal.

Misalnya lahan parkir yang luas. Selain itu, di Deliserdang klinik mata juga masih terbatas sehingga bisa menjawab kebutuhan masyarakat di Deliserdang sekitarnya.

Ia juga meyakini daerah Medan Estate memiliki prospektif dengan semakin bertumbuhnya kawasan tersebut.

Terhadap harga, ia mengatakan sangat kompetitif. Ia juga mengatakan, untuk pelayanan BPJS, pihaknya sudah mendaftarkan tinggal menunggu terbitnya pelayanan fasilitas tersebut.

“Kami sedang mengupayakan bisa melayani pasien BPJS sehingga bisa menerima pasien lebih luas lagi, untuk memberikan kemudahan dan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” katanya.

Dalam kesempatan itu, dr Heri menjelaskan, untuk menjaga kesehatan mata atau pencegahan terhadap Computer Vision Syndrome (CVS), melalui formula 20:20:20.

Artinya, saat berkontak dengan layar monitor hanya boleh maksimal 20 menit, setelah waktu tersebut, maka mata harus dialihkan ke objek lain berjarak minimal 20 feet atau sekitar 6 meter dengan durasi minimal 20 detik. *

#beritaviral
#beritatagar

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Junita Ariani

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life