Home » Komisi V Desak Ditjen Perhubungan Udara Turunkan Harga Tiket Pesawat

Komisi V Desak Ditjen Perhubungan Udara Turunkan Harga Tiket Pesawat

by Junita Ariani
2 minutes read
Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub didesak segera menuntaskan permasalahan mahalnya biaya tiket pesawat.

ESENSI.TV - JAKARTA

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) diminta segera menuntaskan permasalahan tingginya harga tiket pesawat yang masih terbilang mahal.

Seperti biaya penerbangan dari Jakarta ke Papua yang harga tiket pesawatnya kini berkisar antara Rp6 juta hingga Rp7 juta.

Demikian ditegaskan Wakil Ketua Komisi V DPR RI Roberth Rouw saat RDP Komisi V dengan Dirjen Perhubungan Udara, Kemenhub Maria Kristi Endah Murni.

Rapat dengar pendapat (RDP) dengan agenda evaluasi pelaksanaan APBN Tahun Anggaran 2023 sampai Bulan Mei 2023. Rapat digelar di Ruang Rapat Komisi V DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (10/7/2023).

Dalam RDP itu juga membahas rencana alokasi anggaran menurut fungsi program dan prioritas anggaran K/L Tahun Anggaran 2024.

“Saya kira catatan tadi untuk kita semua Bu Dirjen masalah tiket ini penting nanti menjadi perhatian. Saya sekarang kalau pulang ke Papua tadinya masih bisa Rp4 jutaan sekarang sudah Rp6-7 juta,” kata Roberth.

Menurutnya, jika tarif dari Rp4 juta naik lagi itu berat. Masyarakat di daerah Papua ini sangat terbebani dengan harga tiket yang begitu mahal.

“Kami mohon nanti menjadi perhatian Bu Dirjen, untuk bisa memberikan kami ada kemudahan dan kemurahan harga tiket ini,” tegas Roberth.

Baca Juga  Harga Emas Hari Ini, Mulai Merangkak Naik

Mahalnya Tiket Penerbangan

Senada, Anggota Komisi V Cen Sui Lan juga mengimbau Kemenhub untuk menurunkan harga tiket pesawat Natuna-Jakarta yang terbilang sangat tinggi. Harganya mencapai Rp8 juta untuk biaya tiket pulang-pergi.

Bagi Cen Sui Lan, harga tiket pesawat Natuna-Jakarta senilai Rp8 juta itu sangat tidak masuk akal.

Politisi Fraksi Golkar tersebut juga menyoroti mahalnya tiket penerbangan dari Natuna ke Batam dengan jarak hanya 1 jam 45 menit. Namun memakan biaya hingga Rp2,5 juta.

“Jadi mohon Bu Dirjen dan mohon ini sudah berkali-kali saya sampaikan. Bagaimana kita mau mendengungkan perekonomian masyarakat, perekonomian daerah harus berkembang. Kalau hanya untuk biaya transportasi saja sangat memberatkan,”jelasnya.

Padahal lanjut di, naik pesawat sekarang itu bukan hal yang mewah, tetapi kebutuhan. Apalagi bagi masyarakat di Natuna, penerbangan itu sangat diperlukan karena kalau dengan jalan laut bisa berjam-jam.

“Tolong prioritaskan Bu Dirjen, kalau perlu kita sama-sama ke Natuna ya Bu Dirjen ya. Saya undang Ibu,” pungkasnya. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna sari Ulina Girsang

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life