Home » KRI Teluk Hading 538 Terbakar di Perairan Bira Sulsel

KRI Teluk Hading 538 Terbakar di Perairan Bira Sulsel

by Erna Sari Ulina Girsang
2 minutes read
Kadispenal Laksamana Pertama I Made Wira Hady Arsanta W memberikan keterangan pers di Mako Lantamal VI Makassar, Sabtu (3/6/2023). Foto: Ist

ESENSI.TV - JAKARTA

Kapal Republik Indonesia (KRI) Teluk Hading 538 terbakar di perairan Kepulauan Selayar dan Bira, Provinsi Sulawesi Selatan, Sabtu (3/6/2023).

Kadispenal Laksamana Pertama I Made Wira Hady Arsanta W mengatakan saat insiden terjadi, kapal ini mengangkut 119 orang.

Terdiri dari 62 kru dan 57 orang penumpang.

Seluruh penumpang, jelasnya, selamat dan berhasil dievakuasi ke Makassar, Sulawesi Selatan, setelah kebakaran itu.

“Seluruh selamat, tidak ada korban. Sementara dilaksanakan proses evakuasi seluruh kru kapal dibawa ke Makassar,” jelasnya, dalam konferensi pers di Mako Lantamal VI Makassar, Sabtu (3/6/2023).

Sementara itu, dia mengatakan api telah dipandamkan dan ditarik ke daratan terdekat.

Proses evakuasi kru dilakukan dengan bantuan Kapal MV Golden Ace, Kapal TB Bahtera Zalfa dan Kapal MV Green Land.

Proses penyelamatan kru dan penumpang, ujarnya, relatif cepat karena hanya membutuhkan waktu selama 30 menit.

Lebih jauh, dia menjelaskan bahwa awal kebakaran diperkirakan terjadi di belakang kapal atau duang DG dari sumber munculnya asap.

Keadaan Kapal Laik Operasi

Dia mengatakan kondisi kapal ketika melakukan pelayaran dalam keadaan laik operasi.

Rute perjanalan dari Jakarta menuju pelaksanaan operasi rutin di wilayah kerja Koarmada 3.

Baca Juga  Penyebab Munculnya Pulau Baru di Tanimbar, Mirip di Aceh

“Kondisi kapal laik operasi,” jelasnya, menjawab pertanyaan wartawan dalam temu pers itu.

Lebih lengkap mengenai penyebab kebakaran, paparnya, akan dilakukan penyelidikan.

Seperti dikutip dari berbagai sumber, KRI Teluk Hading – 538 adalah kapal perang milik TNI AL.

Namanya, diambil dari nama sebuah teluk di wilayah Tanjung Bunga, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

KRI Teluk Hading dibangun oleh VEB Peenewerft, Wolgast, Jerman Timur pada tahun 1978 untuk Angkatan Laut Jerman Timur dengan nomor lambung 614.

Kapal berjenis Frosch-I/Type 108 ini kemudian dibeli pemerintah untuk TNI Angkatan Laut dan masuk armada pada tahun 1994.

KRI ini termasuk dalam paket pembelian sejumlah kapal perang eks Jerman Timur pada masa pemerintahan Presiden Suharto.

KRI Teluk Hading bertugas sebagai armada pendarat bagi pasukan Marinir TNI AL dan juga sebagai kapal pengangkut logistik.

Diawaki oleh maksimal 42 pelaut, kapal ini mampu mengangkut kargo hingga seberat 600 ton.

Sebagai armada pendarat dan pengangkut logistik, KRI Teluk Hading hanya dibekali senjata pertahanan diri.

KRI Teluk Hading juga diperlengkapi radar MR-302/Strut Curve Air/Surface Search.*

Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

#beritaviral
#beritaterkini

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life