Site icon Esensi TV

KTT ASEAN, Puan Sampaikan Lima Pesan AIPA, Mulai Perdamaian Hingga Ekonomi Hijau

Ketua DPR RI Dr. (H.C) Puan Maharani bersama Presiden RI Joko Widodo saat berjalan menuju pembukaan acara ASEAN-AIPA Leaders Interface Meeting di Labuan Bajo, Rabu (10/5/2023). foto: ist

Dihadapan 11 Pemimpin Negara ASEAN, Ketua DPR RI Dr. (H.C) sekaligus Presiden AIPA, Puan Maharani menekankan soal isu perdamaian hingga ekonomi hijau.

Penekanan itu merupakan pesan dari ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) yang disampaikan Puan, dalam AIPA-ASEAN Leaders’ Interface Meeting.

Kegiatan yang dibuka Presiden RI Joko Widodo, Selasa (10/5/2023) di Labuan Bajo mengangkat tema ‘Responsive Parliaments for A Stable and Prosperous ASEAN’. Atau ‘Parlemen yang Responsif untuk ASEAN yang Stabil dan Sejahtera’.

Puan menjelaskan, dari pesan AIPA itu ada lima rekomendasi yang tercantum. Rekomendasi pertama, negara-negara Asia Tenggara melindungi perdamaian, kesatuan, sentralitas dan vitalitas di ASEAN.

Kedua, mendorong pertumbuhan ekonomi yang kuat serta berkelanjutan guna meningkatkan ketahanan ASEAN. Dengan turut fokus pada ketahanan energi dan pangan.

Ketiga,  negara-negara Asia Tenggara perlu konsisten mempromosikan ekonomi melalui investasi hijau sekaligus mendorong keseimbangan berkelanjutan. Hal ini sesuai dengan kesepakatan dan kebijakan hukum di ASEAN.

Keempat, lanjut Puan, meningkatkan efisiensi operasional mekanisme ASEAN dan mitra, termasuk AIPA.

Terakhir, atau kelima, ASEAN perlu mendorong inovasi, transfer, penerapan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini untuk pertumbuhan dan pembangunan berkelanjutan.

Singgung Krisis Kemanusiaan di Myanmar

Melalui pesan AIPA, Puan berharap para pemimpin parlemen negara-negara ASEAN memahami pandangan dan gagasan yang berdampak pada kawasan.

Baginya, pertemuan pemimpin parlemen ASEAN ini krusial karena dapat memperkuat kerja sama dengan para mitranya.

“Sekaligus meningkatkan posisinya sebagai pemain kunci dalam komunitas regional dan global. Meningkatkan integrasi regional, termasuk implementasi ASEAN Community Vision 2025,” jelas Puan.

Menjadi Presiden AIPA 2023, Puan menginginkan proses pembangunan ASEAN Community mengambil tanggung jawab penuh.

Menjadikan sentralitas dan netralitas ASEAN sebagai satu-satunya prinsip panduan untuk mempromosikan keharmonisan regional.

Begitu juga dengan negara-negara Asia Tenggara dapat hidup berdampingan secara damai demi kemakmuran bersama.

“Dalam rangka mencapai tiga pilar responsif, stabil dan sejahtera, kami Parlemen Anggota AIPA, juga harus membangun sinergi. Bekerja bahu-membahu dengan pemerintah kita masing-masing,” ucap Puan.

Dalam pertemuan itu, Puan juga menyinggung soal krisis kemanusiaan di Myanmar. Menurutnya, ASEAN harus mempertahankan mekanisme yang terbuka dan inklusif untuk pembangunan perdamaian dan pencegahan konflik.

Memastikan bahwa ASEAN tetap menjadi kekuatan yang andal dan kuat untuk mengatasi tantangan perdamaian dan keamanan di kawasan dan sekitarnya.

“Terkait hal ini, kami Parlemen Anggota AIPA berkomitmen bekerja sama dengan cabang eksekutif ASEAN. Memulihkan perdamaian dan demokrasi di Myanmar,” tegas Puan.

Ia juga menyinggung soal kemakmuran bagi semua masyarakat Asia Tenggara. Menurutnya, tidak boleh ada diskriminasi dalam bentuk apapun di kawasan. Apalagi negara-negara anggota ASEAN telah bekerja secara kolektif untuk mewujudkan Masyarakat Ekonomi ASEAN.*

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

Exit mobile version