Home » Kulkas dari Masa ke Masa, Ide Awalnya Manfaatkan Salju dan Garam

Kulkas dari Masa ke Masa, Ide Awalnya Manfaatkan Salju dan Garam

by Lala Lala
2 minutes read

ESENSI.TV - JAKARTA

Rasa-rasanya tidak ada yang bisa hidup tanpa memiliki kulkas di rumahnya. Kulkas atau lemari pendingin memang menjadi barang yang selalu dibutuhkan. Kulkas ini bisa menjadi tempat menyimpan berbagai makanan dan minuman agar terus awet.

Selain itu, dengan adanya kulkas, kita bisa membuat cadangan atau stock agar tidak kehabisan bahan pangan. Tapi tahukah Anda, bagaimana sejarah kulkas ditemukan?

Sebelum kulkas ditemukan, pada zaman dahulu orang-orang mengawetkan makanan dengan menggunakan suhu dingin dari alam. Misalkan orang Eropa memanfaatkan musim dingin salju. Mereka membawa bahan makanan diawetkan di danau-danau yang membeku.
Mereka diketahui membuat kotak sederhana, lalu diisi es salju dan ditambah garam supaya suhu dinginnya tetap bisa tahan lama.

Cara ini diketahui terinspirasi dari William Cullen seorang ilmuwan kelahiran Skotlandia. Menurut berbagai sumber, kulkas ditemukan Cullenn. Cullen menempuh pendidikan di bidang Fisika, Kimia dan Kedokteran di Universitas Glasgow pada 1784. Dia berhasil melakukan penelitian bahwa bakteri tidak bisa berkembang, yang sudah dilakukan oleh nenek moyangnya.

Dikutip LiveScience cara kerja kulkas untuk menciptakan suhu dingin yaitu dengan cara mengusir suhu panas.
Dia pun melalukan suatu percobaan atau eksperimen. Yakni menggunakan pompa untuk menciptakan vakum parsial pada sebuah tempat yang menampung dietil eter yang dipanaskan. Kemudian akan terlihat uap air dari proses pemanasan yang menciptakan butiran es kecil.

Baca Juga  Sejarah dan Cara Memperingati Hari Kidal Internasional 13 Agustus

Sayangnya, percobaan Cullen tersebut tidak dipatenkan. Beberapa ilmuwan pun mencoba mengembangkan temuan ini. Salah satunya yakni seorang ilmuwan asal Amerika bernama Oliver Evans. Dia membuat sebuah kotak pendingin dengan menggunakan kompresi uap pada 1805.
Selanjutnya yakni Michael Faraday yang menggunakan bahan amonia untuk menciptakan suhu dingin pada 1820. Sampai pada akhirnya seorang ilmuwan bernama, Jacob Perkins berhasl mendapatkan hak paten pada 1835 untuk mesin pendingin yang dibuatnya.
Dia membuat teknologi kompresi uap menggunakan cairan amonia untuk menciptakan suhu dingin. Kemudian pada akhir abad ke-19, kehadiran kulkas semakin popular. Pada 1870, lemari es digunakan untuk menyimpan produk bir di gudang penyimpanan oleh sebuah produsen bir di Brooklyn, New York.

Seiring waktu berjalan, pada 1920 kulkas sudah dimiliki oleh sebagian rumah tangga di Amerika Serikat (AS). Kemudian kehadiran kulkas sudah ada di seantero dunia. Termasuk di Indonesia.
Anda tinggal memilih ingin kulkas dengan model apa dan tentu saja harga yang sesuai dengan kemampuan. Modifikasi kulkas dapat dilihat dari jumlah pintu dan kecanggihan teknologi yang digunakan. Tak heran jika ada sebutan kulkas pintu 1, 2, dan seterusnya.

 

Editor: Darma Lubis

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life