Home » Kunjungi Gudang Pusri, Wamen Pahala Pastikan Pupuk Tersedia untuk Masyarakat

Kunjungi Gudang Pusri, Wamen Pahala Pastikan Pupuk Tersedia untuk Masyarakat

by Junita Ariani
2 minutes read

ESENSI.TV - PALEMBANG

Wakil Menteri (Wamen) BUMN I Pahala Nugraha Mansury memastikan bahwa pupuk subsidi dan non subsidi tersedia untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Hal itu dikatakan Wamen  BUMN setelah berkunjung ke PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang, Senin, (17/4/2023).  Pahala meninjau Gudang Lini I yang berada di area pabrik anak Perusahaan Pupuk Indonesia itu.

“Kami dari Kementerian BUMN bersama Pupuk Indonesia datang ke Pusri, melihat kesiapan dan ketersediaan pupuk di Pusri. Ini sesuai arahan Bapak Presiden dan Menteri BUMN Erick Thohir untuk memastikan pupuk baik subsidi dan nonsubsidi betul-betul disiapkan,” ungkap Pahala.

Dilaporkan, Gudang Lini I di area pabrik Pusri Palembang tersedia urea bag sekitar 4.000 ton, Urea curah sekitar 32.000 ton, dan NPK bag sekitar 2.500 ton.

“Kita memastikan pupuk subsidi dan non subsidi tersedia untuk masyarakat,” ujarnya dalam keterangan pers yang diterima Selasa (18/4/2023).

Pahala juga mengungkapkan, Pupuk Indonesia Grup telah mengimplementasikan sistem digital pada proses penebusan. Salah satunya menggunakan aplikasi REKAN yang telah diimplementasikan.

Aplikasi ini, memberikan kemudahan dan memperbaiki tata kelola pupuk bersubsidi yang selama ini menjadi perhatian Pemerintah.

Pengembangan Pabrik

Pupuk Indonesia juga memiliki beberapa rencana pengembangan pabrik dalam rangka menambah kapasitas produksi urea dan NPK. Untuk pabrik urea direncanakan akan dibangun di Papua.

Sementara NPK akan mengkonversi SP-26 menjadi pabrik NPK dengan kapasitas sekitar 600.000 ton yang direncanakan beroperasi pada tahun 2024.

Kemudian, pembangunan pabrik NPK di Pupuk Kujang Cikampek dan Pupuk Kaltim dengan kapasitas masing-masing sekitar 100.000 ton.

Baca Juga  Kementerian ESDM Jamin Ketersediaan LPG Selama Nataru 2024

“Belum lama ini Pupuk Indonesia juga menambah kapasitas NPK dengan mengoperasikan pabrik NPK Pupuk Iskandar Muda (PIM) berkapasitas 500.000 ton,” paparnya.

Tidak hanya itu, smabung Pahala, PIM juga mengoperasikan kembali pabrik PIM 1 dengan kapasitas 570 ribu ton urea, sekaligus melengkapi pabrik PIM-2 yang juga berkapasitas 570 ribu ton urea.

Menurut dia, ketersediaan pupuk urea saat ini sudah mampu memenuhi kebutuhan nasional. Sedangkan NPK masih perlu ditingkatkan lagi meskipun kapasitas produksi Pupuk Indonesia Grup telah memenuhi kebutuhan NPK subsidi.

Diatakannya, Pupuk Indonesia memiliki kapasitas produksi pupuk mencapai 13,9 juta ton. Dengan rincian produksi urea sebesar 8,8 juta ton, NPK 3,8 juta ton, dan lainnya sekitar 1,3 juta ton.

“Kapasitas produksi ini telah mendukung ketersediaan pupuk subsidi dalam negeri. Alokasi pupuk bersubsidi ditetapkan sebesar 7,8 juta ton di tahun 2023. Dengan rincian urea 4,6 juta ton dan NPK 3,2 juta ton,” terangnya.

Dijelaskannya, berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 10 Tahun 2022, Pemerintah memfokuskan subsidi pupuk kepada dua jenis yaitu Urea dan NPK.

“Dalam beleid ini pun petani yang berhak mendapatkan alokasi subsidi ditetapkan kriterianya, yaitu wajib tergabung dalam kelompok tani. Terdaftar dalam SIMLUHTAN (Sistem Informasi Manajemen Penyuluh Pertanian), menggarap lahan maksimal dua hektare,” ujarnya. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna sari Ulina Girsang

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life