Categories: Nasional

Layanan KB Gratis Digelar di Jakarta 16-20 Januari 2023

Bagi warga Jakarta dan sekitarnya kini bisa mendapatkan layanan Keluarga Berencana (KB) gratis yang diadakan Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) Provinsi DKI Jakarta pada 16-20 Januari 2023.

Adapun target pelayanan KB, yakni KB spiral atau IUD sebanyak 1.564, implan sebanyak 1.548, Metode Operasi Wanita, KB permanen untuk wanita atau tubektomi sebanyak 99, Metode Operasi Pria, KB permanen untuk pria atau vasektomi sebanyak 17 dan pencabutan implan sebanyak 194.

Pelayanan KB serentak di Jakarta ini dilaksanakan bekerja sama dengan fasilitas kesehatan (faskes) milik pemerintah maupun swasta serta praktik mandiri bidan.

Kegiatan tersebut dilakukan oleh para petugas Penyuluh KB di tingkat kelurahan dengan melaksanakan pelayanan “jemput bola”, bergerak dan berkunjung ke rumah-rumah para calon akseptor KB.

Lalu, para calon akseptor KB ini diarahkan dan didampingi melakukan pelayanan KB ke faskes sesuai jenis metode pelayanan KB yang dipilih.

Kepala Dinas PPAPP DKI Tuty Kusumawati mengatakan melalui pelayanan KB serentak itu, ia mengharapkan dapat mendorong antusiasme masyarakat Jakarta atau pasangan usia subur (akseptor) untuk menjalankan program KB dengan baik.

Sehingga, kata dia, dapat merencanakan kehamilan dan mengatur jarak kelahiran guna mewujudkan keluarga yang berkualitas.

“Kami memberikan dukungan berupa pembiayaan serta penyediaan alat kontrasepsi KB dan obat-obatan. Namun, untuk sarana-prasarana kesehatan, pelayanan KB didukung oleh faskes-faskes yang bermitra atau bekerja sama dengan Dinas PPAPP DKI Jakarta,” ujar Tuty.

Masyarakat dapat memperoleh pelayanan KB itu faskes, seperti rumah sakit, puskesmas, klinik, klinik dokter maupun tempat praktik mandiri bidan.

Metode pelayanan KB yang diadakan, meliputi pelayanan KB ulangan, pelayanan ganti cara (metode), pelayanan KB pascapersalinan serta pelayanan KB baru selain KB pascapersalinan.

Melalui pelayanan KB serentak, kata dia, juga dapat memberdayakan praktek mandiri bidan yang ada di masing-masing wilayah. Saat ini, ada sekitar 156 praktik mandiri bidan dan 28 rumah sakit swasta yang diajak bekerja sama.

Tuty menjelaskan pengendalian angka kelahiran dalam satu keluarga akan berdampak kepada penurunan prevalensi stunting.

“Mengatur jarak kelahiran anak sangat penting dalam sebuah keluarga. Selain itu, pentingnya menjaga usia kehamilan untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas sebagai upaya untuk mencegah stunting,” katanya.

 

Editor: Dimas Adi Putra

Arti Sukma Lengkawati

Recent Posts

Gunung Slamet Naik Level Waspada, Semua Pos Pendakian Resmi Ditutup

SEMUA jalur pendakian di Gunung Slamet resmi ditutup hingga batas waktu yang belum ditentukan. Hal…

4 hours ago

RI Dorong PBB Berikan Hak Istimewa Untuk Palestina

Pemerintah Indonesia mendorong Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk memberikan hak istimewa kepada Palestina. Hal itu merupakan…

5 hours ago

Pakar UGM Ungkap Alasan Target Energi Baru-Terbarukan Sulit tercapai

PROSES transisi energi bersih Pemerintahan Joko Widodo belum juga mencapai target yang ditetapkan meski akan…

5 hours ago

Berikut 5 Tips Saat Berhaji di Cuaca Panas Saat Ini

Cuaca di Saudi sangat panas dan kering. Sehingga, jemaah sering tidak berkeringat saat beraktivitas, kadang…

5 hours ago

1.364 Jemaah Kloter Embarkasi Solo Dapat Layanan Fast Track

Sebanyak 1.364 jemaah haji yang terbang dari Embarkasi Solo (SOC) pada hari pertama keberangkatan, mendapat…

6 hours ago

Update Senin Siang, Korban Banjir Lahar Hujan Sumbar 43 Orang Meninggal

KORBAN meninggal dunia akibat banjir lahar hujan di Provinsi Sumatra Barat mencapai 43 orang. Angka…

6 hours ago