Home » Meledaknya Tangki BBM Pertamina Plumpang dan Problem Tata Ruang Jakarta

Meledaknya Tangki BBM Pertamina Plumpang dan Problem Tata Ruang Jakarta

by Lala Lala
4 minutes read
Korban jiwa akibat kebakaran depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara bertambah menjadi 21 orang. Hal ini berdasarkan data Dinkes DKI/Ist

ESENSI.TV - JAKARTA

Ledakan tangki Pertamina Plumpang disertai kebakaran hebat terjadi di kawasan Depo Pertamina Plumpang di Jalan Tanah Merah Bawah RT 012 RW 09, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara, Jumat (3/3/2023) malam. Kebakaran diduga terjadi setelah pipa BBM di kawasan depo penyimpanan BBM itu meledak.

Sejumlah saksi mata menyebutkan puluhan unit pemadam kebakaran telah berjibaku menjinakkan kobaran api. Warga lain menyaksikan ada suara ledakan hebat dari peristiwa tersebut. Sejumlah pihak menduga insiden terjadi karena sambaran petir, tetapi pihak Pertamina sendiri belum memberikan keterangan resmi terkait pemicu insiden itu.

Ledakan Berulang

Ledakan tangki pertamina ini adalah kali ketiga. Terminal BBM terpenting Indonesia dan objek vital nasional meledak. Sebelumnya, Depo ini pernah meledak Minggu 18 Januari 2009, sekitar pukul 21.00 WIB dan baru bisa dipadamkan pada keesokan harinya.

Saat itu, ledakan memicu spekulasi isu sabotase terkait dengan penggantian Dirut Pertamina Ari H Soemarno oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Bahkan diduga sebagai ulah teroris karena tiga bulan sebelumnya Densus 88 menangkap teroris di Kelapa Gading, Jakarta Utara yang menargetkan Depo Pertamina Plumpang.

Namun hasil penyelidikan polisi membuktikan hal berbeda.  Polri mengungkapkan bahwa insiden tersebut disebabkan oleh faktor teknis. Yaitu, bermula dari percikan api dari gesekan elektrostatik di antara pengambil sampling dengan dinding lubang ukur. Kemudian menyambar bensin bercampur oksigen pada tangki nomor 24.

Ledakan Semakin Menyulitkan Akibat Tata Ruang Semrawut

Sebelum dua ledakan ini, Depo BBM Pertamina Plumpang pernah juga meledak hebat pada 15 Maret 1984. Insiden ini  mengakibatkan 27 orang meninggal dunia dan 42 orang luka-luka.  Secara umum ledakan tahun 1984 terjadi karena masalah tata ruang di wilayah Jakarta yang menyebabkan ledakan.

Paling tidak ada empat faktor pemicu ledakan yang terkait dengan tata ruang Jakarta yang semrawut saat itu. Pertama, pembangunan infrastruktur yang tidak terencana. Pertumbuhan ekonomi yang pesat di Jakarta pada saat itu memicu pembangunan infrastruktur sembarangan. Sejumlah fasilitas industri dibangun di sekitar pemukiman penduduk tanpa memperhitungkan dampaknya terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar.

Kedua, kurangnya perencanaan dan pengawasan. Terdapat kekurangan dalam perencanaan dan pengawasan pembangunan fasilitas industri. Hal itu memungkinkan terjadinya kesalahan dalam desain dan konstruksi, serta pengoperasian fasilitas tersebut.

Ketiga, kurangnya penerapan standar keselamatan. Standar keselamatan yang diterapkan di fasilitas industri pada saat itu belum sepenuhnya memenuhi persyaratan. Akibatnya, risiko terjadinya kecelakaan lebih besar.

Keempat, pertumbuhan kota yang tidak terkendali. Pertumbuhan kota yang tidak terkendali dan kurangnya pengaturan tata ruang membuat sejumlah fasilitas industri dibangun di lokasi yang tidak sesuai, seperti di dekat pemukiman penduduk.

Semua faktor tersebut berkontribusi pada terjadinya ledakan di Terminal BBM Pertamina Plumpang pada tahun 1984. Setelah insiden tersebut, pemerintah dan industri mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki perencanaan dan pengawasan pembangunan fasilitas industri. Juga menerapkan standar keselamatan yang lebih ketat untuk menghindari terjadinya kecelakaan serupa di masa depan.

Namun perkembangan pesat Jakarta tampaknya sudah tidak cukup lagi untuk menampung Depo Plumpang. Karena itu, penataan ulang kembali atau bahkan relokasi Depo perlu dilakukan. Tujuannya, agar insiden tersebut tidak terjadi lagi. Insiden Depo BBM Plumpang sendiri bukan satu-satunya yang pernah dialami Pertamina. Berikut beberapa insiden ledakan serupa di seluruh Indonesia.

INSIDEN LEDAKAN TANGKI MINYAK PERTAMINA

Tahun 2018 – Terjadi ledakan pada salah satu tangki minyak milik Pertamina di Depot BBM TBBM di Pelabuhan Dumai, Riau. Ledakan ini menyebabkan empat orang tewas dan belasan orang luka-luka.
Tahun 2017 – Terjadi ledakan pada salah satu tangki minyak Pertamina di Kilang Balongan, Indramayu, Jawa Barat. Ledakan ini menyebabkan 5 orang meninggal dunia dan 47 orang luka-luka.
Tahun 2015 – Terjadi ledakan pada salah satu tangki minyak milik Pertamina di TBBM di Pelabuhan Muara Karang, Jakarta Utara. Ledakan ini menyebabkan kerugian materiil dan tidak ada korban jiwa dalam insiden ini.
Tahun 2009 – Terjadi ledakan pada salah satu tangki minyak milik Pertamina di TBBM Cilacap, Jawa Tengah. Ledakan ini menyebabkan kerugian materiil dan tidak ada korban jiwa dalam insiden ini.
Tahun 2005 – Terjadi ledakan pada salah satu tangki minyak milik Pertamina di TBBM di daerah Wonokromo, Surabaya, Jawa Timur. Ledakan ini menyebabkan kerugian materiil dan tidak ada korban jiwa dalam insiden ini.
Baca Juga  Pertamina Serius Dukung Program NZE 2060, Ini Strateginya

Ledakan Tangki Minyak Akibat Hal Teknis 

Selanjutnya, selain masalah tata ruang, ada sejumlah faktor teknis yang dapat menyebabkan meledaknya tangki penyimpanan BBM Pertamina di Plumpang. Hal itu berkaca dari insiden ledakan-ledakan serupa bagi di dalam maupun luar negeri menurut sejumlah literatur.

Yang pertama, kebocoran bahan kimia atau gas yang mudah terbakar. Jika bahan kimia atau gas yang mudah terbakar bocor dari tangki, dapat menyebabkan suhu dan tekanan di dalam tangki meningkat secara dramatis, yang pada gilirannya dapat menyebabkan ledakan.

Kedua, kurangnya pemeliharaan dan inspeksi. Saat tangki penyimpanan minyak tidak dipelihara dengan baik atau diinspeksi secara teratur, ada risikonya. Seperti kebocoran atau kegagalan struktural akan meningkat, yang dapat menyebabkan ledakan.

Ketiga, kontaminasi dari bahan kimia atau benda asing lainnya dapat menyebabkan reaksi kimia yang tidak diinginkan. Seperti kegagalan peralatan yang dapat menyebabkan ledakan.

Keempat,  pemanasan berlebihan. Pemanasan berlebihan dapat terjadi karena paparan sinar matahari yang berlebihan atau penggunaan pemanas internal yang berlebihan. Hal itu dapat menyebabkan tekanan dan suhu di dalam tangki meningkat secara dramatis, yang memicu ledakan.

Kelima, kegagalan sistem keamanan. Jika sistem keamanan di dalam tangki penyimpanan minyak gagal, seperti tidak berfungsi dengan baik saat terjadi kebocoran. Atau saat suhu atau tekanan di dalam tangki meningkat, hal itu dapat menyebabkan ledakan.

Keenam, human error. Kesalahan manusia seperti kesalahan dalam pengoperasian, perawatan, atau perbaikan dapat menyebabkan kegagalan peralatan dan ledakan.

Ledakan Tangki Minyak di Beberapa Negara

Dalam dunia perminyakan, ledakan yang dialami Pertamina adalah insiden yang juga pernah dialami di sejumlah negara. Berikut ini adalah beberapa kasus ledakan besar tangki penyimpanan minyak di dunia:

  1. Ledakan di tangki minyak di Fujairah, Uni Emirat Arab (2019) – Pada tahun 2019, terjadi ledakan di salah satu tangki penyimpanan minyak di pelabuhan Fujairah, Uni Emirat Arab. Ledakan tersebut melukai beberapa pekerja dan menyebabkan kekhawatiran mengenai pasokan minyak global.
  2. Ledakan di tangki minyak di Puerto Rico (2009) – Pada tahun 2009, sebuah tangki penyimpanan minyak di Puerto Rico meledak. Menewaskan satu pekerja serta melukai delapan lainnya. Tangki tersebut memiliki kapasitas sekitar 2 juta barel minyak.
  3. Ledakan di tangki minyak di Buncefield, Inggris (2005) – Pada tahun 2005, terjadi ledakan di tangki penyimpanan minyak di Buncefield, Inggris. Ledakan tersebut menghasilkan api setinggi 300 meter dan merusak sekitar 20 tangki penyimpanan lainnya. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, namun kerusakan lingkungan dan ekonomi sangat besar.
  4. Ledakan di tangki minyak di Cleveland, Ohio, AS (1944) – Ledakan tangki minyak terbesar yang tercatat dalam sejarah terjadi di Cleveland, Ohio pada tahun 1944. Ledakan ini terjadi di tangki minyak dengan kapasitas 4,5 juta galon dan menewaskan 130 orang serta melukai 225 orang.
  5. Ledakan di tangki minyak di San Juanico, Meksiko (1984) – Pada tahun 1984, ledakan tangki minyak terbesar dalam sejarah Meksiko terjadi di San Juanico, negara bagian Hidalgo. Ledakan tersebut disebabkan oleh kebocoran gas LPG dan menyebabkan kematian lebih dari 200 orang serta melukai ribuan lainnya.

Ir. Syahrial Loetan, MCP (Pengamat Perencanaan Pembangunan Nasional)

Editor: Raja H. Napitupulu

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life