Home » Mantap! Senilai Rp490,59 Triliun Proyek Kerja Sama Teridentifikasi Melalui AIPF

Mantap! Senilai Rp490,59 Triliun Proyek Kerja Sama Teridentifikasi Melalui AIPF

by Junita Ariani
2 minutes read
Presiden Jokowi bersama para kepala negara/pemerintahan negara ASEAN mendengarkan presentasi dari Dirut PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo (kanan) saat mengunjungi stan di sela-sela acara ASEAN-Indo-Pacific Forum (AIPF) di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa (5/9/2023).

ESENSI.TV - JAKARTA

Indonesia mengidentifikasi proyek kerja sama senilai USD32 miliar atau sekitar Rp490,59 triliun. Proyek kerja sama ini melalui kegiatan penjajakan bisnis yang dilakukan selama penyelenggaraan Forum ASEAN-Indo-Pasifik atau AIPF.

Selain itu, Indonesia juga mengupayakan kerja sama untuk proyek dari negara-negara lain dengan total nilai USD810 juta atau sekitar Rp12,4 triliun.

Demikian dijelaskan Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Pahala Mansury, dikutip dari rilis Tim Komunikasi dan Media KTT ASEAN 2023, Jumat (8/9/2023), di Jakarta.

Meskipun belum bisa difinalisasi dalam pertemuan hari ini, kata Pahala, diharapkan penjajakan bisnis atau business matching tersebut bisa meningkatkan kerja sama. Dan, pemahaman sebenarnya kebutuhan investasi yang diharapkan oleh masing-masing negara.

Kegiatan business matching AIPF dihadiri oleh sekitar 185 investor dalam negeri dan internasional. Di antaranya, PT Bank Mandiri Tbk, Bank Permata, Bank SBI Indonesia, Bank CCB Indonesia, PT Bank Jawa Barat, PT Astra Infrastruktur.

Kemudian, PT Amman Mineral Tbk, Dian Swastatika Sentosa, AIIB, Standard Chartered, Sumitomo (SMBC), Commerzbank, ACWA (Saudi Arabia).

EDF Energy (Prancis), KEPCO (Korea), IGNIS (Spanyol), China Railway Corporation, Sinohydro, China State Construction Engineering. Siemens (German), Inpex Geothermal (Jepang), British Columbia (Canada), and Actis (Inggris).

Sektor-sektor bisnis yang dipromosikan melalui AIPF meliputi pengembangan energi baru terbarukan, hidrogen, amonia, kilang alumina. Rantai pasok baterai, serta infrastruktur jalan tol dan pelabuhan.

Indonesia sendiri memfokuskan kerja sama dengan mitra internasional untuk proyek strategis di bidang energi dan migas (lima proyek).

Jalan tol (sembilan proyek), pelabuhan (lima proyek), kesehatan (enam proyek), pupuk (tiga proyek), infrastruktur (10 proyek). Pariwisata (sembilan proyek), juga ekosistem baterai kendaraan listrik dan rantai pasok (tiga proyek).

Energi Hijau dan Ekosistem Baerai Paling Diminati

Menurut Wakil Menteri BUMN Rosan Roeslani, sektor yang banyak menarik minat para investor adalah energi hijau dan ekosistem baterai kendaraan listrik.

Baca Juga  Indonesia-Selandia Baru Perpanjang Kerja Sama Pengembangan Panas Bumi Senilai Rp147,8 Miliar

“Banyak juga yang ingin berpartisipasi di sektor digitalisasi karena mereka melihat banyak potensi masyarakat kita yang belum tersentuh oleh formal financing,” tutur Rosan.

Ia menyebut sejumlah BUMN terbesar Indonesia diantaranya Pertamina, Pupuk Indonesia, PLN, Pelindo, Jasa Marga, turut berpartisipasi dalam AIPF. Begitu juga dengan MIND ID, dan Injourney.

Beberapa proyek strategis juga ditampilkan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Yang diharapkan dapat menjadi platform percepatan investasi untuk beberapa proyek infrastruktur.

Seperti proyek jalan tol ruas Demak-Tuban, Tuban-Gresik, Tasikmalaya-Gedebage-Ciamis, serta proyek SPAM Jatiluhur.

Selain itu, beberapa negara ASEAN seperti Brunei, Myanmar, Thailand, Malaysia, dan Filipina turut mempresentasikan proyek potensial di sektor telekomunikasi dan infrastruktur.

Selama kegiatan yang diselenggarakan pada 5-6 September 2023, AIPF turut dihadiri oleh pemimpin dari negara-negara ASEAN.

Seperti Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr., Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong, the Head of Delegation of the Kingdom of Thailand Sarun Charoensuwan.

PM Vietnam Pham Minh Chinh, PM Laos Sonexay Siphandone, Sultan of Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah, PM Kamboja Hun Manet.

PM Malaysia Anwar Ibrahim, dan PM Timor Leste Xanana Gusmao. Tiga pemimpin dunia seperti PM Jepang Fumio Kishida, PM Australia Anthony Albanese, dan PM Kanada Justin Trudeau turut hadir.

Mereka juga menjadi pembicara kunci dalam sesi leaders’ talk.

Para pemimpin tersebut kata Pahala, menegaskan bahwa prioritas ke depan untuk kemitraan strategis dengan ASEAN difokuskan ke sektor kerja sama yang berkelanjutan.

Seperti pengembangan energi bersih, pembiayaan inovatif dan berkelanjutan, serta pembangunan infrastruktur hijau. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life