Di tengah perlambatan ekonomi dunia, kondisi pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap kuat. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan I 2023 tercatat sebesar 5,03% (yoy). Penasihat senior Kementerian Perdagangan, Chris Kanter menyebut, saat ini iklim investasi Indonesia jauh lebih baik. Investasi masuk dan prospek investasi juga dinilai cukup banyak.
“Kan kita bisa lihat data-data yang ada di resmi ya. Data-data investasi itu memang harus kita akui iklim investasinya jauh lebih baik ya. Investment yang masuk itu banyak, prospek-prospek investasi juga banyak, dan ini memang banyak terkait kepada perubahan policy yang dilakukan oleh pemerintah,” ujarnya pada EsensiTV.
Realisasi investasi Indonesia sudah mencapai Rp678,7 triliun sepanjang enam bulan pertama 2023 di tengah ketidakpastian kondisi perekonomian global. Realisasi investasi selama semester I/2023 tumbuh sebesar 16,1 persen secara tahunan dan mencapai 48,5 persen dari total target Rp 1.400 triliun.
Menurut Chris, kondisi pertumbuhan ekonomi Indonesia juga dipengaruhi oleh kebijakan yang dilakukan pemerintah. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah menyiapkan kebijakan tertentu untuk menjalankan langkah tepat menghadapi tantangan ekonomi, terlepas dari keadaan dunia yang melemah.
“Ada hilirisasi ya. Proses-proses itu menurut saya untuk iklim investasi bagus. Kita bisa melihat ya Indonesia sekarang memang kondisi perekonomiannya menjadi lebih baik. Hanya memang, menjadi masalah kita memang ada di situasi dunia yang tidak bagus,”
Kemenkeu menyampaikan, hilirisasi di dalam negeri menjadi cara menciptakan nilai tambah yang lebih besar sehingga bisa menciptakan efek multiplier dan pendapatan yang lebih tinggi untuk masyarakat. APBN akan terus menjadi instrumen utama untuk melindungi masyarakat melalui optimalisasi belanja negara dengan tata kelola yang baik.
Kebijakan Pemerintah Hadapi Tantangan Ekonomi
Banyak tantangan terkait isu geopolitik, volatilitas sektor keuangan, hingga pelemahan sektor manufaktur masih dihadapi perekonomian global. Indonesia sendiri menerapkan ekonomi yang yang berbasis kepada ekspor. Chris Kanter juga menyampaikan, keadaan dunia ini mempengaruhi terjadinya stagflasi atau pertumbuhan ekonomi yang melemah.
“Global itu boleh dibilang bahkan sangat tidak bagus ya, karena kita baru mengalami pandemi. Baru reda (pandemi), kita mengalami tantangan perubahan iklim yang radikal, perubahan iklimnya ada El Nino. Kemudian, kita juga pada saat yang sama mengalami perang ya, Rusia dan Ukraina yang sangat berdampak kepada supply food. Otomatis dia mempengaruhi peta dunia dan akibatnya dampak yang terjadi adalah terjadi stagflasi ya, kemudian high inflation ya,” jelas Chris.
Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyusun Undang-undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (P2SK). UU ini disebut sebagai tonggak baru reformasi regulasi sektor keuangan di Indonesia. Penyusunan UU P2SK diharapkan mendorong supaya sektor keuangan kita bisa lebih berkembang, lebih inklusif, dan lebih stabil.
Tidak hanya itu, pemerintah juga menyusun UU Cipta Kerja yang diharapkan mampu menyerap tenaga kerja Indonesia yang seluas-luasnya. Di tengah persaingan yang semakin kompetitif dan tuntutan globalisasi ekonomi Sejalan dengan ini, Chris Kanter juga menuturkan, kedua hal tersebut merupakan langkah tepat pemerintah guna mengantisipasi dampak yang terjadi.
“Untung pemerintah juga tanggap dengan mengeluarkan Undang-undang Cipta Kerja ya. Kemudian Undang-undang mengenai keuangan, P2SK. Itu langkah-langkah yang bagus menurut saya, langkah-langkah yang tepat, di dalam kita mengantisipasi dampak yang ada sekarang,”
Editor: Dimas Adi Putra