Kementerian Agama atau Kemenag menggelar Sarasehan Peningkatan Kemandirian Pesantren di Jakarta International Expo (JIEXPO), Sabtu (16/12/2023).
Acara ini menghadirkan para pengasuh dan santri pesantren, khususnya yang telah mendapat bantuan program Kemandirian Pesantren. Selain itu hadir juga Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto.
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas, dalam arahannya mengatakan, pesantren harus mampu melebarkan kiprah pemberdayaannya.
Tidak hanya fokus pada tafaqquh fid-din atau pendalaman ilmu agama, tapi juga pengembangan sosial dan ekonomi umat.
“Jadi, Sarasehan Kemandirian Pesantren ini menjadi ajang untuk memperkuat ekonomi pesantren,” tegasnya.
Menag mengatakan, sarasehan digelar untuk menjadi wadah silaturahmi sekaligus komunikasi para pesantren penerima program inkubasi bisnis dari Kemenag.
“Mungkin ada yang bisa bertukar produk untuk didagangkan di tempatnya masing-masing. Sehingga bisa memenuhi kebutuhan satu dengan yang lain,” ungkap Gus Men, sapaan akrab Menag.
Menurutnya, jika silaturahmi ini terus dilakukan maka keinginan untuk memandirikan pesantren melalui program inkubasi bisnis bisa dengan segera dicapai tujuannya.
Dijelaskan Gus Men, program Kemandirian Pesantren Kemenag sudah bergulir sejak 2021. Saat ini, tercatat ada 2.600 pesantren penerima manfaat Program Kemandirian Pesantren, tersebar di 34 Provinsi.
Gus Men menargetkan akan ada 5.000 pesantren penerima bantuan inkubasi bisnis ini hingga 2024.
“Saat ini, sudah ada sekitar 2.600 penerima bantuan, dan ada 127 di antaranya yang sudah mengembangkan Badan Usaha Milik Pesantren atau BUMPes,” paparnya.*
#beritaviral
#beritaterkini
Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu