Menteri Perdagangan atau Mendag Zulkifli Hasan memandang hubungan perdagangan Indonesia dan Inggris saat ini telah berjalan baik. Bahkan menurut Mendag, potensi peningkatan nilai dan volume perdagangan sangat besar.
Karena itu perlu segera diwujudkan perjanjian perdagangan dengan Inggris baik perjanjian perdagangan bebas maupun perjanjian kemitraan ekonomi.
Hal tersebut disampaikan Mendag pada pertemuan bilateral dengan Menteri Negara untuk Perdagangan Internasional Inggris, Nigel Huddleston MP, Minggu, (20/8/2023).
Mendag mengatakan itu di sela Pertemuan Tingkat Menteri Ekonomi ASEAN ke-55 dan Pertemuan Terkait Lainnya (the 55thASEAN Economic Minister’s Meeting and Related Meetings). Kegiatan berlangsung di Semarang, Jawa Tengah.
Turut mendampingi Zulkifli Hasan yaitu Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional, Djatmiko Bris Witjaksono. Staf Khusus Mendag, Bara Krishna Hasibuan, Staf Khusus Mendag, Hadi Daryanto, Direktur Perundingan Bilateral, Johni Martha.
Dan, Direktur Perundingan ASEAN, Dina Kurniasari.
“Indonesia dan Inggris telah memiliki Komite Ekonomi & Perdagangan Bersama (Joint Economic and Trade Committee/JETCO). Kita harapkan JETCO dapat ditingkatkan ke perjanjian dagang. Seperti Persetujuan Perdagangan Bebas (FTA) atau Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA),” ungkap Mendag.
Pada pertemuan tersebut, Mendag Zulkifli Hasan meminta agar kebijakan lingkungan Inggris tidak berdampak negatif pada ekspor produk pertanian dan kehutanan Indonesia.
Ia melihat kebijakan Inggris disusun berdasarkan pandangan yang cukup berimbang.
“Saat ini, ekspor Indonesia untuk komoditas minyak kelapa sawit (CPO), kertas, dan produk kayu ke Inggris tidak terganggu. Diharapkan Inggris juga dapat mengakui sertifikasi Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) dan Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO),” ujarnya.
Hubungan Ekonomi dengan Kawasan Indo-Pasifik
Dalam kerangka kerja sama ASEAN dan Inggris, Mendag mengapresiasi dukungan dan kerja sama Inggris dalam Prioritas Capaian Ekonomi Indonesia 2023.
Ia mengharapkan dukungan Inggris dalam rangka digitalisasi UMKM dan mendorong kerja sama di bidang rantai pasok pangan, energi terbarukan, dan lingkungan hidup.
Sementara itu, Menteri Huddleston menekankan pentingnya hubungan ekonomi dengan Kawasan Indo-Pasifik bagi Inggris. Termasuk dengan Indonesia dan ASEAN.
Menteri Huddleston optimis dapat meningkatkan nilai perdagangan dan investasi Inggris dengan Indonesia dan ASEAN. Melalui forum seperti JETCO dan AEM-UK Consultation.
Total perdagangan Indonesia-Inggris pada Januari-Juni 2023 tercatat sebesar USD1,43 miliar. Nilai ini meningkat 13,26 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Sedangkan pada 2022, total perdagangan kedua negara tercatat sebesar USD 2,70miliar dengan ekspor Indonesia ke Inggris sebesar USD1,66 miliar. Dan, impor Indonesia dari Inggris sebesar USD1,04 miliar.
Dengan demikian, Indonesia suprlus neraca perdagangan atas Inggrs sebesar USD0,62 miliar. *
#beritaviral
#beritaterkini
Email : junitaariani
Editor: Erna Sari Ulina Girsang