Home » Menkes: Cegah Stunting Dengan Jaga Kesehatan Calon Ibu Sejak Remaja dan Bayi

Menkes: Cegah Stunting Dengan Jaga Kesehatan Calon Ibu Sejak Remaja dan Bayi

by Erna Sari Ulina Girsang
1 minutes read
Ilustrasi Kasus Stunting di Indonesia

ESENSI.TV - JAKARTA

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan ada dua hal yang dapat dilakukan untuk mencegah  stunting, yaitu intervensi spesifik pada ibu sejak remaja dan intervensi spesifik pada anak di usia 6 bulan sampai 24 bulan.

Dalam pertemuan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di Bogor, Jawa Barat, pekan lalu, dia menjelaskan stunting merupakan kurang gizi yang mengakibatkan rendahnya IQ anak sebesar 20% di bawah rata-rata.

Dengan demikian jika dilihat dari sudut pandang pendapatan daerah, apabila SDM di suatu daerah memiliki IQ rendah maka pendapatan daerah akan rendah juga.

“Stunting saya pesannya cuman dua yaitu intervensi spesifik pada ibu sejak remaja dengan memberikan tablet tambah darah dan pada anak usia 6 sampai 24 bulan dengan memberikan protein hewani pada MPASI,” ujar Menkes Budi.

Karena masalahnya adalah jika seseorang dengan intelektual rendah maka dia tidak bisa bekerja dengan profesi yang lebih tinggi yang menghasilkan income yang juga lebih tinggi.’

Intelektual Penyintas Stunting 20% Lebih Rendah

“Jadi kalau kita mau maju, pendapatannya tinggi, jangan sampai stunting. Karena kalau stunting itu intelektualnya 20% lebih rendah,” ucap Menkes Budi.

Baca Juga  Kemenparekraf Hadirkan Aplikasi S-TUJU, Ini Fungsinya

Untuk mencegah stunting, lanjut Menkes, yang paling penting adalah mesti intervensi spesifik jangan sampai ibu di usia remaja mengalami anemia.

Intervensinya dengan memberikan tablet tambah darah dan memastikan tablet tersebut diminum.

Upaya lain yang juga penting adalah dengan memberikan protein hewani melalui MPASI sejak anak usia 6 sampai 24 bulan.

“Makanan tambahan ini saya sampaikan bukan biskuit tapi makan yang mengandung protein hewani bisa ikan, bisa ayam, bisa daging sapi, yang paling gampang adalah telur,” ucap Menkes Budi.

Ia menekankan, kalau anak sudah gizi sangat buruk itu sudah telat. Jadi jangan tunggu sampai stunting.

“Caranya adalah jika berat badan anak tidak naik maka harus langsung kirim ke Puskesmas untuk diintervensi dan diberi makanan tambahan selama 14 hari,” tegas Menkes Budi.*

Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja Napitupulu

#beritaviral
#beriaterkini

 

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life