Home » Menkeu Sebut Banyak Milenial Tak Kenal Krisis Keuangan

Menkeu Sebut Banyak Milenial Tak Kenal Krisis Keuangan

by Addinda Zen
2 minutes read
Profesi Keuangan Expo 2023 (25/7)

ESENSI.TV - JAKARTA

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyebut, banyak generasi muda milenial yang tidak memahami mengenai krisis keuangan. Padahal, menurutnya, penting bagi para pekerja di bidang keuangan untuk belajar memahami krisis keuangan yang telah dihadapi. Hal ini untuk dijadikan sebagai bekal di masa depan.

“Banyak generasi muda milenial yang mungkin tidak, atau kurang familiar dengan apa itu krisis keuangan, baik di Indonesia maupun di dunia. Padahal namanya dua kata, krisis keuangan berarti ada something wrong dengan keuangan yang menimbulkan krisis,” jelas Sri Mulyani dalam Profesi Keuangan Expo (25/7).

Sri Mulyani juga menyampaikan, para profesional dan generasi muda yang berada di bidang keuangan perlu memahami konsekuensi logis dari krisis kesehatan menjadi krisis keuangan. Ia mencontohkan krisis yang diakibatkan pandemi COVID-19 lalu. Penanganan krisis COVID-19 dapat dijadikan antisipasi guna menentukan langkah sektor keuangan jika terjadi krisis di masa depan.

“Generasi ke depan kalau menghadapi mereka tidak perlu mulai dari nol lagi. Pernah terjadi, been there happening dan kita sudah bisa menyampaikan,” ujar Sri Mulyani.

Lebih lanjut, Menkeu juga menyampaikan Indonesia pernah mengalami 3 krisis keuangan. Pertama krisis keuangan tahun 1997-1998 yang menjadi tonggak sejarah perekonomian. Kedua, krisis keuangan dunia di tahun 2008-2009. Krisis ini membentuk banyak regulasi dan praktik di bidang profesi keuangan. Terakhir, krisis pandemi dari 2020-2022.

Baca Juga  12 Jemaah Haji Wafat di Pesawat Terima Asuransi Masing-masing Rp125 Juta

“Krisis, krisis, krisis. Satu langsung krisis perbankan keuangan di Indonesia dan Asia tenggara. Yang kedua krisis keuangan global. Yang ketiga krisis kesehatan pandemi tapi dimensinya keuangan,” ujarnya.

Pekerja di bidang keuangan juga diminta untuk memahami risiko dari perubahan iklim. Menurut Menkeu, perubahan iklim menjadikan sektor keuangan sebagai penjutu penting. Dampak yang ditimbulkan akan sangat besar. Bahkan asset value juga bisa terdampak jatuh atau naik.

Kinerja APBN oleh Menteri Keuangan

Kinerja APBN hingga akhir Juni 2023 dilaporkan tetap solid dan baik. Pendapatan negara mencapai Rp1.407,9 triliun atau 57,2 persen dari total target pendapatan negara tahun ini.

Dari sisi belanja negara, hingga semester I 2023 telah mencapai Rp1.255,7 triliun atau 41,0 persen dari target APBN tahun ini. Sejalan dengan ini, posisi APBN hingga semester I terpantau surplus Rp152,3 triliun atau 0,71 persen dari PDB.

Dilihat dari sisi nilai ekspor dan impor, Indonesia juga mengalami perlambatan. Ekspor sampai dengan bulan Juni mencapai USD20,61 miliar atau turun 21,2 persen (yoy) dibandingkan tahun lalu. Pasalnya, ada penurunan  permintaan terhadap barang ekspor serta harga komoditas yang mengalami koreksi. Selaras, nilai impor juga mengalami penurunan sebesar atau USD17,15 atau 18,3 persen (yoy).

 

Editor: Dimas Adi Putra

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life