Home » Menteri Arifin Bersama IHA Luncurkan Bali Statement di COP 28 Dubai

Menteri Arifin Bersama IHA Luncurkan Bali Statement di COP 28 Dubai

by Junita Ariani
2 minutes read
Menteri ESDM Arifin Tasrif bersama International Hydropower Association (IHA) meluncurkan Bali Statement pada gelaran COP 28 di Dubai.

ESENSI.TV - DUBAI

Menteri ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) Arifin Tasrif bersama International Hydropower Association (IHA) meluncurkan Bali Statement pada gelaran COP 28 di Dubai.

Peluncuran ini menyusul suksesnya World Hydro Power Congress (WHC) 2023 di Bali, Oktober lalu. WHC 2023 menyepakati Bali Statement tentang “Powering Sustainable Growth”.

Bali Statement ini menegaskan kembali peran pembangkit listrik tenaga hidro sebagai tulang punggung strategi nasional dalam membangun ekonomi rendah karbon.

Demikian disampaikan Menteri Arifin di Paviliun Indonesia, COP 28 di Dubai, Minggu (3/12/2023) waktu setempat.

Dikatakannya, saat ini sebagian besar potensi pembangkit tenaga hidro yang masih belum dimanfaatkan berada di negara-negara berkembang.

Bali Statement kata Arifin, memberikan empat rekomendasi kepada pemerintah seluruh dunia. Pertama, merencanakan kebutuhan energi di masa depan dengan lebih banyak variabel energi terbarukan.

Kedua, memberikan insentif pada tenaga hidro yang berkelanjutan melalui mekanisme berbasis finansial dan pasar,” ujar Arifin di Paviliun Indonesia, COP 28 di Dubai, Minggu (3/12) waktu setempat.

Yang ketiga, sambungnya, mengakselerasi pengembangan energi terbarukan melalui proses perizinan yang transparan dan efisien.

Kemudian yang terakhir adalah memasukkan praktik keberlanjutan tenaga hidro ke dalam regulasi dan kewajiban sektor keuangan.

Menteri Arifin mengatakan, tenaga hidro memainkan peran penting dalam sistem energi di seluruh dunia. Tenaga hidro juga mencegah emisi sekitar 3 gigaton (GT) CO2 per tahun. Yang mewakili sekitar 9% emisi CO2 tahunan global.

Baca Juga  Hukuman Aung San Suu Kyi Tambah 7 Tahun, Bakal Dipenjara 33 Tahun

Kolaborasi Inklusif

Di Indonesia, tenaga hidro telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap penyediaan akses listrik yang terjangkau.

Sekaligus memperkuat pengelolaan air dan melestarikan daerah tangkapan air di dalam sistem energi Indonesia selama satu abad terakhir.

“Indonesia memiliki potensi tenaga hidro lebih dari 95 gigawatt (GW), meski pemanfaatannya baru mencapai 7 GW. Senada dengan Bali Statement, Indonesia berharap untuk dapat memperkuat kolaborasi dan kerja sama dalam memanfaatkan potensi yang besar ini,” jelasnya.

Menteri Aifin mengatakan, Indonesia baru saja meresmikan PLTS Terapung Cirata yang berkapasitas 192 MWp, terbesar di Asia Tenggara.

PLTS ini dibangun di atas bendungan seluas 200 hektar yang memiliki kapasitas PLTA sebesar 1 GW. Saat ini Indonesia juga tengah mengembangkan fasilitas pumped storage berkapasitas total 4x260MW di PLTA Upper Cisokan, Jawa Barat.

Dengan pengembangan tenaga hidro kata Arifin, diharapkan dapat menghasilkan listrik yang ramah lingkungan. Meningkatkan stabilitas jaringan listrik, dan berkontribusi dalam membentuk masa depan energi berkelanjutan bagi generasi mendatang.

Untuk mencapainya, diperlukan kolaborasi inklusif dalam pengembangan tenaga hidro.

“Izinkan saya untuk menyerukan kepada berbagai pihak global untuk mendorong kolaborasi inklusif dalam pengembangan tenaga hidro. Dengan cara ini, kita dapat memastikan bahwa kita memiliki energi untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan,” pungkasnya. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Rudi H Napitupulu

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life