Para menteri keuangan sedunia berkomitmen untuk menangani permasalahan iklim secara serius. Karena permasalahan iklim merupakan permasalahan bersama seluruh dunia.
Hal ini mengemuka dalam pertemuan Coalition of Finance Ministers for Climate Action yang diselenggarakan di Marrakech – Maroko, Rabu (11/10/2023).
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati bersama Sigrid Kaag (Wakil Perdana Menteri dan Menkeu Belanda) memimpin pertemuan ke-10 Coalition of Finance Ministers for Climate Action.
Menurut Menkeu Sri Mulyani, pertemuan ini semakin relevan melihat beragam fenomena krisis iklim yang terjadi sepanjang 2023 ini.
Sri Mulyani mengatakan, terdapat beberapa topik utama yang dibahas dalam pertemuan itu. Pertama, keberlanjutan lingkungan dan ekonomi.
Negara-negara harus terus berkomitmen terhadap keberlanjutan lingkungan dan ekonominya.
“Keuangan transisi disepakati menjadi salah satu cara menyeimbangkan keduanya,” terang Menkeu melalui keterangan resminya, Kamis (12/10/2023).
Kedua, lanjut Menkeu, peran penting Pemerintah dalam upaya penanggulangan permasalahan iklim. Pemerintah harus menjadi penggerak utama dari beragam upaya keberlanjutan.
Baik melalui reformasi kebijakan perpajakan, pembentukan komite-komite terkait, serta penerbitan obligasi hijau.
Ketiga, inovasi dan pengukuran. Negara-negara harus mengadopsi pendekatan yang inovatif serta memiliki metode pengukuran yang terukur untuk memastikan tujuan-tujuan berkelanjutan ini tercapai.
Pada pertemuan tersebut, Sri Mulyani menuturkan bahwa para delegasi juga membahas peran kolaborasi. Kolaborasi sangat penting baik dalam lingkup domestik maupun global.
Karena institusi global memiliki peran penting dalam mengoordinasikan serta mengharmonisasikan upaya-upaya penanggulangan permasalahan iklim.
“Saya sangat kagum dengan pertemuan ini. Pembicaraan yang terjadi menjadi bukti betapa besarnya potensi yang kita miliki bila kita terus berkolaborasi dan berinovasi dalam menghadapi perubahan iklim,” ujarya.
Menkeu mengatakan, seluruh pembahasan dalam pertemuan ini akan dibahas lebih lanjut pada Finance Day COP28 yang akan diselenggarakan di Dubai, Desember 2023.
COP28 ini sendiri akan menjadi tonggak penting dalam sejarah yang berperan sebagai landasan upaya-upaya aksi iklim kolektif dunia.
“Kami sepakat untuk terus mengedepankan kebijakan-kebijakan ketahanan iklim, investasi berkelanjutan, serta kebijakan fiskal yang akan terus melindungi bumi kita. Kini dan nanti..!,” tegas Menkeu. *
#beritaviral
#beritaterkini
Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu
Restoran NUSA yang merupakan UMKM rintisan diaspora Indonesia diminati warga San Francisco, Amerika Serikat. Restoran…
DINAS Kependudukan dan Pencatatan Sipil DKI Jakarta mencatat profil pendatang yang masuk ke Jakarta selama…
Bulan telah memikat imajinasi manusia sepanjang sejarah, dan di balik pesonanya terdapat fakta menarik yang…
PARTAI Golkar resmi akan mengusung Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak pada Pilgub Jawa Timur.…
Budaya Korea yang semakin mendunia, mendorong warga Indonesia untuk menonton film dan drama Korea selama…
MENTERI Agama Yaqut Cholil Qoumas mendatangi kantor menemui Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Jumat (17/5).…