Humaniora

Menteri PUPR Ingatkan Penerima Beasiswa LPDP Kembali ke Indonesia Setelah Lulus

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengingatkan agar para penerima beasiswa LPDP kembali ke Tanah Air setelah lulus.

Dia mengatakan studi ke luar negeri adalah kesempatan langka untuk memperoleh perspektif baru, memperbanyak pengalaman, serta membangun jejaring nasional dan internasional.

“Dan yang penting niatkan juga untuk kembali ke Tanah Air, setelah menyelesaikan studi agar dapat memberikan kontribusi terbaik anda untuk masa depan Indonesia,” ujar Menteri Basuki, seperti dilansir di laman resmi Kementerian PUPR, Senin (20/3/2023).

Sementara itu, Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP0 Andin Hadiyanto mengatakan Pemerintah memberangkatkan 174 orang penerima beasiswa LPDP tahun ini.

Berdasarkan jenjang pendidikan dan tempat belajar, sebanyak  121 orang di luar negeri dan di dalam negeri 53 orang. Sedangkan, peserta yang megikuti pendidikan magister 126 orang dan doktoral 48 orang.

“Mereka adalah penerima beasiswa LPDP angkatan ke-200. Dari total yang berangkat, sebanyak 95 perempuan dan 79 laki-laki,” jelas Andin dalam acara pembekalan penerima beasiswa LPDP itu.

Penerima Beasiswa LPDP Angkatan ke-200

Tema acara pembekalan adalah Refleksi Merah Putih: Aku Pergi Untuk Kembali.

Acara itu sekaligus kegiatan Persiapan Keberangkatan Angkatan 200 Beasiswa LPDP di Jakarta yang digelar tanggal 17 Maret di Jakarta.

Lebih jauh, Basuki mengapresiasi para peserta yang berhasil memperoleh beasiswa, setelah melalui kompetisi yang sangat ketat.

“Kalau anda sadar bahwa beasiswa ini adalah anugerah, maka bersyukurlah. Bukan hanya dengan sujud syukur, tetapi dengan belajar dengan baik, belajar dengan keras demi bekal masa depan,” ujarnya.

Terakhir, Menteri Basuki berpesan agar jangan pernah berhenti belajar karena teknologi saat ini maupun yang akan datang akan lebih cepat berubah. Sehingga, saat orang berhenti belajar, saat itulah ia akan mulai bodoh.

“Harapan saya beasiswa LPDP ini dapat membentuk orang-orang pintar yang benar. Benar artinya berbasis iman dan hidayah,” jelasnya.

“Karena kepandaian ilmu yang kehilangan hidayah akan dikuasai oleh nafsu yang dapat mencelakakan atau merugikan orang banyak atau negara,” sambung Menteri PUPR.*

Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

Erna Sari Ulina Girsang

Recent Posts

Bertemu Presiden Majelis Umum PBB, Jokowi Sampaikan Tiga Isu Penting Situasi Palestina

PRESIDEN Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Dennis Francis…

5 hours ago

Penelitian UGM Ungkap Konten TikTok Berdampak Penurunan Daya Attention Span

TIM mahasiswa UGM Yogyakarta yang terdiri Rizqi Vazrin (Filsafat), Romdhoni Afif N (Filsafat), Radhita Z…

5 hours ago

BNPB Operasikan Teknologi Modifikasi Cuaca untuk Sukseskan World Water Forum di Bali

BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk mensukseskan acara World…

6 hours ago

Jokowi Sampaikan Dukacita Atas Meninggalnya Presiden Iran Ebrahim Raisi

PRESIDEN Jokowi menyampaikan dukacita yang mendalam atas meninggalnya Presiden Iran Ebrahim Raisi dan para delegasi…

6 hours ago

Pro Kontra Study Tour Pasca-kejadian Ciater Subang, Ini yang Perlu Diketahui

KECELAKAAN maut terjadi di jalan Jalan Raya Kampung Palasari, Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang,…

7 hours ago

Industri Linting Kertas Sigaret Indonesia Peluang Besar Ekspor

PEMERINTAH terus mendukung upaya industri yang melakukan inovasi dalam meningkatkan daya saingnya dan memperluas pasar.…

8 hours ago