Home » Meutya Hafid Minta Pemerintah Utamakan Negosiasi Bebaskan Pilot Susi Air

Meutya Hafid Minta Pemerintah Utamakan Negosiasi Bebaskan Pilot Susi Air

by Ale Luna
1 minutes read
Meutya Hafid Minta Pemerintah Utamakan Negosiasi Bebaskan Pilot Susi Air/DPR

ESENSI.TV - JAKARTA

Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid minta pemerintah utamakan negosiasi untuk membebaskan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens yang disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.

“Negoisasi harus diutamakan. Pemerintah dan aparat keamanan Indonesia harus bisa memastikan keselamatan sandera, tapi sekaligus tidak boleh merendahkan harga diri bangsa,” kata Meutya Hafid dalam keterangannya, dilansir laman resmi DPR di www.dpr.go.id, Jumat (7/7).

Diketahui, Philip Mark Mehrtens disandera oleh KKB pimpinan Egianus Kogoya sejak 7 Februari lalu, sesaat setelah sang kapten pilot mendaratkan pesawatnya di lapangan terbang Paro. Egianus Kogoya dan kelompoknya juga membakar pesawat yang dikemudikan Mehrtens.

KKB pun sebelumnya sempat mengancam akan menembak mati Mehrtens, dan berakhir dengan rencana pemenuhan uang tebusan sebesar Rp5 miliar agar KKB membebaskan pilot asal Selandia Baru itu. Meutya berharap, persoalan penyanderaan ini tak berhenti hanya dengan pemberian uang tebusan.

Baca Juga  Pemerintah Tak Perlu Negosiasi, KKB Tidak akan Menyakiti Pilot Susi Air

“Pemerintah jangan berhenti pada pemenuhan tuntutan uang tebusan kepada KKB dalam membebaskan pilot Susi Air. Harus ada pertimbangan langkah negosiasi lanjutan untuk meredakan aksi KKB yang masih terus terjadi sampai saat ini di Papua,” kata Politisi Fraksi Partai Golongan Karya ini.

Meski begitu, Meutya memahami urgensi bagi Pemerintah dan aparat keamanan yang berencana memenuhi permintaan uang tebusan untuk menyelamatkan pilot. Terlebih, itu menyangkut hubungan dengan negara lain. Ia juga meyakini Pemerintah dan aparat keamanan juga telah melakukan berbagai upaya strategis yang tidak semuanya bisa disampaikan ke publik.

“Keselamatan nyawa manusia memang paling penting. Apalagi, ini juga terkait dengan persoalan diplomatik dengan negara asal pilot yang disandera,” kata Meutya.*

Email: AleLuna@esensi.tv

Editor: Erna Sari Ulina Girsang

#beritaviral

#beritaterkini

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life