Home » Miliki Potensi Besar, Kemenperin Komitmen Kembangkan Industri Sagu dan Cokelat Artisan

Miliki Potensi Besar, Kemenperin Komitmen Kembangkan Industri Sagu dan Cokelat Artisan

by Junita Ariani
2 minutes read

ESENSI.TV - JAKARTA

Industri sagu dan cokelat artisan di Indonesia memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Itu dapat dilihat dari ketertarikan calon mitra luar negeri pada pameran Hannover Messe 2023, di Hannover, Jerman, April lalu.

Salah satu perusahaan industri pengolah sagu, PT Bangka Asindo Agro mencatatkan transaksi potensial senilai Rp6 miliar.

Para calon mitra potensial yang tertarik untuk bekerja sama dengan industri sagu dan cokelat artisan berasal dari Jerman, Uzbekistan, dan Belanda.

Untuk mendorong penumbuhan industri pengolahan sagu dan cokelat artisan, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengadakan rapat kerja.

“Untuk mendalami potensi dan mengambil langkah strategis,” terang Direktur Jenderal Industri Agro Kemeneperin, Putu Juli Ardika di Jakarta, Minggu (28/5/2023).

Menurut Putu, tepung sagu merupakan salah satu bahan pangan sumber daya lokal yang memiliki potensi sebagai alternatif bahan pangan utama.

”Dengan konten pati yang cukup tinggi, produktivitas tanaman sagu dapat mencapai 6,25 – 7,5 ton pati per hektare per tahun. Dengan asumsi pohon sagu yang dipanen hanya sebanyak 25 pohon per hektare. Itu artinya, potensi pati yang bisa dimanfaatkan mencapai 41,25 juta ton  per tahun,” terang Putu.

Menurutnya, pati sagu juga memiliki keunggulan dari sisi kesehatan yaitu gluten free, low glycemic index, dan high resistance starch content.  Sehingga cocok dikonsumsi penderita diabetes.

Pemanfaatan sagu kata dia, dapat mendukung ketahanan pangan, mengingat ketersediaan sagu yang melimpah, sehingga dapat disimpan untuk waktu panjang. Baik berupa produk pati maupun tanaman hidup.

“Sagu juga dapat dikembangkan untuk pasar ekspor melalui produk-produk turunannya,” ujaranya.

Putu mencontohkan penggunaan sagu sebagai bahan baku produk pangan yakni beras analog, mi instan, dan pemanis. Selain itu, dapat juga dikembangkan sebagai bahan baku bioetanol, biogas dan plastik biodegradable.

Menurut Putu, potensi pengembangan yang sangat luas ini membutuhkan kerja sama semua pemangku kepentingan. Antara lain penggunaan Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk pembangunan infrastruktur, kegiatan promosi, dan menarik investor baru.

Baca Juga  Hati-hati! 3 Faktor yang Bikin Pinjol Ilegal Makin Marak

Industri Cokelat Artisan

Direktorat Jenderal Industri Agro kata Putu, telah menyusun rencana aksi pengembangan industri sagu tahun 2023. Dimulai dengan penyusunan pohon industri, pemetaan produksi dan pati sagu.

Kemudian, pemetaan potensi kebutuhan sagu, hingga promosi investasi industri pengolahan sagu secara inklusif.

Sementara itu, industri cokelat artisan di Indonesia juga memiliki potensi besar untuk dioptimalkan. Saat ini terdapat 31 cokelat artisan dengan kapasitas terpasang 1.242 ton per tahun.

Dan, market share mencapai 1,3% dari 10% potensi pasar cokelat Indonesia. Angka ini masih memiliki potensi untuk ditingkatkan. Mengingat tren di pasar cokelat yang semakin memprioritaskan kualitas produk cokelat.

Putu menyampaikan bahwa potensi pengembangan cokelat artisan ini masih terbuka. Ini didukung oleh keberadaan Indonesia di khatulistiwa, yang merupakan tempat ideal bagi tumbuhnya tanaman kakao.

Saat ini, terdapat 16 lokasi biji kakao premium yang mempunyai keunikan cita rasa dan cerita yang berbeda dari masing-masing daerah.

Industri Cokelat Artisan  kata dia, di Indonesia saat ini diarahkan untuk mengusung konsep bean to bar. Yang sangat memperhatikan kualitas bahan baku kakaonya.

Beberapa cokelat artisan Indonesia bahkan sudah mulai masuk tahapan craft chocolate dengan menggunakan biji kakao fermentasi 100%.

Mempunyai varietas langka atau unik, sehingga menghasilkan profil rasa, secondary flavour dan aroma yang khas dari biji kakaonya.

Craft Chocolate dibuat oleh chocolate maker yang akan mengontrol mulai dari pemilihan bahan baku, proses produksi hingga produk akhir.

“Pengenalan cokelat artisan ini perlu dilakukan melalui promosi, kompetisi bahkan kita perlu menyelenggarakan suatu event internasional. Untuk lebih mengenalkan kualitas dan keunikan rasa cokelat artisan,” pungkas Putu. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life