Home » MinyakKita Langka, Mendag: Banyak Masyarakat yang Beralih dari Premium ke MinyakKita

MinyakKita Langka, Mendag: Banyak Masyarakat yang Beralih dari Premium ke MinyakKita

by Junita Ariani
1 minutes read
Indonesia Siap Selesaikan IEU-CEPA pada 2024/Kemendag

ESENSI.TV - JAKARTA

Suplai MinyaKita sebanyak 450 ribu ton dipastikakn hanya akan tersedia di pasar tradisional. MinyakKita tidak boleh dijual secara online maupun di supermarket.

“MinyaKita kita cek lagi, enggak boleh dijual online. Kita suruh jual di pasar,” kata Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan usai menghadiri pembukaan Bulan Literasi Kripto di Jakarta, Kamis (2/2/2023).

Mendag mengatakan, MinyakKita tidak bileh dijual di supermarket, Kenapa?

“Kok di supermarket enggak ada? Ya memang ini untuk pasar, online juga enggak boleh,” ujar Zulkifli.

Mendag mengatakan, pihaknya akan terus mengawasi MinyakKita.

“Tiap hari kita awasi. Kita punya 20.000 pasar. Kalau mau tinggal ke pasar. Kalau bisa belanja online, ya jangan beli MinyaKita dong. Beli aja yang premium,” lanjutnya.

Untuk memenuhi kebutuhan minyak goreng di masyarakat, Pemerintah dan produsen kata Mendag, telah sepakat meningkatkan tambahan suplai minyak goreng (migor).

Baik minyak goreng kemasan maupun curah sebanyak 450 ribu ton per bulan selama tiga bulan, mulai Februari-April 2023.

Baca Juga  Beri Efek Jera, Mendag Musnahkan Barang Impor Senilai Rp13,31 Miliar

Upaya ini dilakukan untuk mencukupi kebutuhan masyarakat jelang Puasa hingga Lebaran 2023.

Sebelumnya, suplai minyak goreng per bulan hanya sebesar 300 ribu ton per bulan. Kini pemerintah pun menaikkannya hingga 50 persen.

“Kelangkaan MinyaKita di pasaran bukan karena stok minyak goreng yang menipis, tapi karena banyak masyarakat yang mulai beralih dari minyak goreng premium menjadi MinyaKita,” jelas Mendag.

Hal itu dikarenakan kualitas MinyakKita yang tidak berbeda jauh.

Mendag menegaskan MinyaKita hanya diperuntukkan bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah. Minyak goreng kemasan rakyat (MinyaKita) dijual seharga Rp14.000 per liter atau Rp15.500 per kg untuk minyak goreng curah.

“Semua orang beli itu ya jadi habis. Nanti kalau semua yang beli premium jadi beli ini, ya enggak akan cukup juga,” ujarnya.

“Karena sudah bagus semua mau beli MinyaKita. Dijualnya di retail modern, online padahal kan ini untuk pasar-pasar,” ujar Zulkifli. *

Editor: Junita Ariani

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life