Lembaga pemasyarakatan (Lapas) selalu saja menjadi sorotan Komisi III DPR RI setiap kali melakukan kunjungan kerja ke daerah. Kali ini Lapas yang dikunjungi adalah LP di Jawa Timur (Jatim).
Dalam kunjungan kerjanya, Kamis (11/5/2023), Komisi III DPR melihat sesaknya ruangan penjara tersebut akibat penghuni yang melebihi kapasitas.
“Sudah over capacity (kelebihan kapasitas), bahkan kelebihananya mencapai 107 persen,” kata Anggota Komisi III DPR RI Didik Mukrianto.
“Mirisnya lagi, kelebihan kapasitas ini disesaki para napi narkoba,” sambung Didik dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (13/5/2023).
Usai bertemu dengan Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Jatim, Didik mengatakan, kelebihan kapasitas di lembaga pemasyarakatan ini relatif besar. Yang diisi oleh pemakai narkoba.
“Lapas selalu jadi perhatian kita. Tetapi, kelebihan kapasitas di Jatim relatif besar mencapai 107 persen. Kelebihan kapasitas ini banyak diisi napi-napi kasus narkoba, baik bandar maupun penggunanya,” kata lagi.
Menurutnya, perlakuan hukum terhadap narapidana pengguna dan bandar narkoba mestinya dibedakan. Para bandar memang harus dihukum berat.
Sementara para pengguna harus direhabilitasi. Para pengguna sebenarnya adalah korban. Penyatuan bandar dan pengguna dalam satu penjara merusak mental para narapidana pengguna.
“Harusnya mereka dijauhkan dari para bandar,” sebutnya.
Pada bagian lain, Didik mengemukakan, peredaran narkoba di dalam Lapas sebetulnya bukan barang baru. Hampir di setiap Lapas terjadi penyelundupan narkoba dengan segala cara.
“Tinggal bagaimana mengawasi setiap narapidana dan tamu yang datang. Sistem pengamanan Lapas mungkin perlu dievaluasi,” kata Didik memberi saran. *
#beritaviral
#beritaterkini
Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang