Menurut data KPU, 53-55% atau pemilih di bawah 40 tahun mencapai 107 juta orang. Melalui angka ini, para pemilih muda, khususnya Generasi Z dapat mendominasi di Pemilu 2024. Meski begitu, generasi ini dianggap masih belum banyak berpartisipasi dalam kegiatan politik.
Wakil Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Musa Rajekshah atau akrab disapa Ijeck menyampaikan, Generasi Z harus mulai sadar politik. Anggapan mengenai politik itu kotor harus dihilangkan. Ia menyebut politik itu tidak kotor, jika dilaksanakan dengan benar.
“Selalu saya sampaikan, generasi muda kita harus sadar politik, melek politik. Generasi Z selalu anggap politik itu kotor, tidak ada kawan abadi, tidak ada musuh abadi. Menurut saya, itu kan person nya. Politik itu tidak kotor kalau dilaksanakan dengan benar.” jelas Ijeck.
Perubahan politik ke arah yang lebih baik memerlukan generasi dengan semangat perubahan. Partisipasi generasi muda di lapangan, khususnya di parlemen dapat memberikan perubahan positif. Namun, ia juga mengingatkan agar generasi muda dapat memilih dan berjalan bersama partai politik yang sudah ‘matang’.
“Peraturan negara ini, semua kan yang melahirkan dari parlemen. Kalau anak muda punya semangat perubahan, harus ikut masuk ke dalam (ke politik). Tidak bisa hanya seperti penonton.” ujarnya.
Bersamaan dengan hal ini, Ijeck menyebut Golkar sebagai salah satu partai paling tua di Indonesia, masuk dalam kategori partai politik yang ‘matang’. Ia juga optimis pada Pemilu 2024 mendatang, Golkar dapat memenangkan suara secara nasional.
Lebih jauh, Ijeck berharap di Pemilu mendatang tidak ada lagi pengelompokkan masyarakat karena perbedaan pilihan.
“Berharap pengelompokkan masyarakat ini tidak terjadi lagi atau terbelah. Saya yakin masyarakat kita juga sudah semakin dewasa dalam berpolitik, dalam menentukan pilihan.” tutupnya.
Editor: Addinda Zen
addindazen@esensi.tv