Home » Mutu Pendidikan Indonesia Dinilai Masih Tertinggal dengan Negara Tetangga

Mutu Pendidikan Indonesia Dinilai Masih Tertinggal dengan Negara Tetangga

by Junita Ariani
1 minutes read

ESENSI.TV - JAKARTA

Anggota Komisi X DPR RI Fahmy Alaydroes menilai pendidikan Indonesia saat ini masih tertinggal dengan negara-negara tetangga. Karena itu, ia ingin momen Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) ini menjadi kesempatan untuk refleksi dan muhasabah pendidikan di Indonesia.

“Sebagaimana amanah UUD 1945, pasal 31 ayat 3 yang mewajibkan pemerintah untuk menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional. Yang meningkatkan keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Masih jauh dari harapan,” ujar Fahmy.

Dalam keterangan persnya, Selasa (2/5/2023), di Jakarta, ia menyoroti sejumlah permasalahan di seputar pendidikan nasional Indonesia.

Di antaranya persoalan rekrutmen dan pengadaan guru yang merata ke seluruh wilayah Indonesia. Belum lagi persoalan kompetensi dan kesejahteraan mereka. Padahal, menurutnya, guru merupakan pilar utama penyelenggaraan pendidikan.

Selain itu, kata dia, persoalan pendidikan nasional bertambah runyam dengan adanya kurikulum yang kerap berubah. Akibat perencanaan yang tidak disusun secara seksama dan bersama.

Di sisi lain, ia pun menyayangkan sikap Kemendikbudristek yang tidak memudahkan para guru untuk beradaptasi. Sehingga, perubahan kurikulum tersebut malah membuat proses pembelajaran menjadi tidak optimal, bahkan kehilangan arah dan fokus.

Baca Juga  KPK Geledah Rumah Dito Mahendra di Jaksel

Fahmy melihat sebagian besar sarana dan prasarana pendukung pembelajaran di Indonesia banyak yang rusak sekaligus tidak layak.

Lemahnya kolaborasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah serta swasta semakin memperparah kegagalan untuk menciptakan tata kelola pembenahan pendidikan nasional sesuai harapan.

“Kini, mutu pendidikan nasional kita merosot, tertinggal lumayan jauh dari negara-negara tetangga. Minat dan kemampuan membaca kita renda. Kemampuan numerasi/sains kita juga rendah, tambahan pula pendidikan karakter/moral, hanya sebatas jargon saja. Profil pelajar Pancasila, kenyataannya tidak jelas, tidak terarah!” tegasnya.

Ia berrharap Hari Pendidikan Nasional ini menyebarkan gaung semangat bagi seluruh stakeholder pendidikan. Ia menyatakan siap mendukung perbaikan pendidikan nasional demi melahirkan generasi Indonesia Bermartabat di masa mendatang. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life