Teknologi

NASA Uji Mesin Nuklir untuk Misi Mars

NASA berkolaborasi dengan Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) Amerika Serikat (AS) pengembangan mesin roket termal nuklir di luar angkasa.

Program yang dinamai Demonstration Rocket for Agile Cislunar Operations (DRACO), itu menjadi langkah kunci untuk mengirim misi berawak pertama ke Mars.

Menurut NASA, menggunakan roket termal nuklir memungkinkan waktu transit yang lebih cepat sehingga mengurangi risiko bagi para astronaut.

Memangkas waktu transit menjadi komponen kunci untuk misi manusia ke Mars.

Karena perjalanan yang lebih lama membutuhkan lebih banyak persediaan dan sistem yang lebih kuat.

“NASA akan bekerja sama dengan DARPA, untuk mengembangkan dan mendemonstrasikan teknologi propulsi termal nuklir paling cepat pada 2027.

Dengan bantuan teknologi baru ini, para astronaut dapat melakukan perjalanan ke dan dari luar angkasa lebih cepat dari sebelumnya.

Sebuah kemampuan utama untuk mempersiapkan misi berawak ke Mars,” papar Administrator NASA Bill Nelson.

NASA adalah badan independen Pemerintah Federal AS yang bertanggung jawab atas program luar angkasa sipil, serta penelitian luar angkasa.

NASA didirikan pada tahun 1958, menggantikan National Advisory Committee for Aeronautics.

Sejak didirikan, sebagian besar penjelajahan antariksa AS dipimpin oleh NASA, termasuk misi pendaratan di bulan (Apollo), stasiun luar angkasa Skylab, dan kemudian Pesawat Ulang Alik.

NASA mendukung Stasiun Luar Angkasa Internasional dan mengawasi pengembangan wahana antariksa Orion, Space Launch System, dan Commercial Crew.

Badan tersebut juga bertanggung jawab atas Launch Services Program, yang memberikan pengawasan atas operasi peluncuran dan manajemen hitung mundur untuk peluncuran NASA tanpa awak.

Ilmu pengetahuan NASA difokuskan pada pemahaman yang lebih baik tentang Bumi melalui Earth Observing System.

Memajukan heliofisika melalui upaya Program Penelitian Heliofisika milik Science Mission Directorate;  menjelajahi seluruh Tata Surya dengan misi luar angkasa nirawak.

Seperti New Horizons; dan meneliti topik astrofisika, seperti Big Bang, melalui Program Great Observatories dan program terkait.

Editor: Darma Lubis

Agita Maheswari

Share
Published by
Agita Maheswari

Recent Posts

Ini Pesan KGPAA Paku Alam X kepada Calon Jemaah Haji Yogyakarta

WAKIL Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X mengingatkan para calon jemaah haji tentang pentingnya menjaga…

5 hours ago

Gunung Slamet Naik Level Waspada, Semua Pos Pendakian Resmi Ditutup

SEMUA jalur pendakian di Gunung Slamet resmi ditutup hingga batas waktu yang belum ditentukan. Hal…

10 hours ago

RI Dorong PBB Berikan Hak Istimewa Untuk Palestina

Pemerintah Indonesia mendorong Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk memberikan hak istimewa kepada Palestina. Hal itu merupakan…

11 hours ago

Pakar UGM Ungkap Alasan Target Energi Baru-Terbarukan Sulit tercapai

PROSES transisi energi bersih Pemerintahan Joko Widodo belum juga mencapai target yang ditetapkan meski akan…

11 hours ago

Berikut 5 Tips Saat Berhaji di Cuaca Panas Saat Ini

Cuaca di Saudi sangat panas dan kering. Sehingga, jemaah sering tidak berkeringat saat beraktivitas, kadang…

11 hours ago

1.364 Jemaah Kloter Embarkasi Solo Dapat Layanan Fast Track

Sebanyak 1.364 jemaah haji yang terbang dari Embarkasi Solo (SOC) pada hari pertama keberangkatan, mendapat…

12 hours ago