Home » Ngeri! UNESCO: 86 Jurnalis Terbunuh pada Tahun 2022, Melonjak hingga 50 Persen

Ngeri! UNESCO: 86 Jurnalis Terbunuh pada Tahun 2022, Melonjak hingga 50 Persen

Amerika Latin dan Karibia Wilayah Paling Mematikan

by Junita Ariani
2 minutes read
jurnalis

ESENSI.TV - JAKARTA

Badan khusus PBB, UNESCO, menyebutkan bahwa sebanyak 86 jurnalis dan pekerja media terbunuh sepanjang tahun 2022. Jumlah tersebut meningkat hingga 50 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Seperti dikutip dari antaranews.com, Selasa (17/1/2023), UNESCO diberi mandat untuk memastikan kebebasan berekspresi dan keamanan jurnalis secara global.

UNESCO menyebutkan bahwa tingginya angka kematian tersebut menunjukkan adanya risiko besar dan kerentanan yang dihadapi jurnalis dalam melakukan pekerja mereka.

Namun Press Emblem Campaign (PEC) mengatakan bahwa data yang mereka miliki menunjukkan bahwa jauh lebih banyak jurnalis dan pekerja media yang terbunuh dibandingkan dengan data dari UNESCO.

PEC mengatakan bahwa pada tahun 2022, sebanyak 115 orang tewas  atau meningkat 45 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya sekaligus menjadi jumlah korban terbanyak sejak 2018.

“Setelah beberapa tahun mengalami penurunan, peningkatan tajam jumlah jurnalis yang terbunuh pada 2022 mengkhawatirkan,” kata Direktur Jenderal UNESCO Audrey Azoulay.

Amerika Latin dan Karibia menjadi wilayah paling mematikan bagi jurnalis pada 2022, dengan 44 pembunuhan atau lebih dari setengah jumlah korban di seluruh dunia.

Baca Juga  12 Geopark Nasional Ditargetkan Berstatus Global Tahun 2024

Asia dan Pasifik mencatat 16 pembunuhan, sedangkan 11 jurnalis tewas di Eropa Timur.  Meksiko  mencatat kasus pembunuhan jurnalis dengan 19 pembunuhan, Ukraina 10, dan Haiti 9.

UNESCO melaporkan bahwa setengah dari jumlah jurnalis yang terbunuh pada 2022 itu justru terjadi ketika mereka sedang tidak bertugas. Para pekerja media itu dibunuh saat bepergian, di rumah mereka atau di tempat parkir dan tempat umum lainnya.

Kecenderungan tersebut menyiratkan bahwa tidak ada ruang aman bagi jurnalis bahkan saat waktu luang mereka. Sementara jumlah jurnalis yang terbunuh di negara-negara konflik naik dari 20 orang pada 2021 menjadi 23 orang pada 2022.

Para jurnalis dibunuh karena berbagai alasan, termasuk pembalasan karena melaporkan kejahatan terorganisir, konflik bersenjata atau munculnya ekstremisme dan melakukan peliputan subjek sensitif seperti kasus korupsi, kejahatan lingkungan, penyalahgunaan kekuasaan, dan aksi protes.

Selain pembunuhan, jurnalis juga menghadapi beragam ancaman disertai kekerasan, mulai dari penghilangan paksa, penculikan, penahanan sewenang-wenang, dan kekerasan digital terutama kepada jurnalis perempuan. *

Editor: Addinda Zen

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life