Demokrasi Indonesia Menuju Pemilu 2024
Demokrasi merupakan sistem pemerintahan yang mengizinkan dan memberi hak kebebasan kepada warga negaranya untuk berpendapat dan turut serta dalam pengambilan keputusan di pemerintahan.
Tahun mendatang, Indonesia akan mengadakan Pemilihan Umum (Pemilu) untuk menentukan calon presiden dan wakil presiden. Mereka lah yang akan memimpin negara ini dan membawa perubahan-perubahan untuk mensejahterakan negara Indonesia.
Saat ini, para calon presiden dan wakil presiden kerap kali memberikan pandangan dan tujuan mereka terhadap perubahan di Indonesia. Begitupun para pendukungnya yang tentu saja menjagokan pilihan hatinya untuk Indonesia mendatang.
Tak sedikit, banyak yang saling merendahkan calon lainnya karena menganggap bahwa pilihan mereka adalah yang terbaik. Agar tetap menjadi negara yang beradab dan berdemokrasi, hendaknya saling mendukung dengan tidak merendahkan. Hendaknya Pemilu mendatang dijadikan sebagai ajang untuk mencari pemimpin yang jujur.
Seorang penulis bernama Gus Nas menyampaikan pendapatnya mengenai demokrasi di Indonesia saat ini dan harapannya untuk Pemilu mendatang.
Profil Penulis Gus Nas
M. Nasruddin Anshoriy atau biasa disebut Gus Nas Jogja adalah seorang budayawan yang juga Pimpinan Pondok Pesantren Ilmu Giri Yogyakarta. Selain kiyai dia juga seorang penulis dan pelukis.
Gus Nas banyak dikenal oleh tokoh-tokoh nasional di negeri ini. Tidak hanya artis, politisi, pengusaha, maupun seniman mengenalinya. Dia banyak mengoleksi lukisan-lukisan langka dari para maestro.
Gus Nas telah menorehkan banyak sekali karya-karya yang menarik dalam bait-bait puisi. Beberapa diantaranya seperti Tong Kosong Reformasi, Semesta Bertakbir, Air Mata Sudan, dan beberapa karya lainnya.
Presiden Ke-4 Republik Indonesia, Gus Dur bahkan memujinya dan berkata bahwa ia adalah seorang multi talenta. Hal ini dikarenakan bakat alami yang dimilikinya.
Berikut adalah bukti kegeraman serta harapan Gus Nas untuk demokrasi Indonesia dan Pemilu mendatang.