Home » Organisasi Gerakan Pramuka Sedunia Desak World Scout Jamboree 2023 Diakhiri Lebih Awal

Organisasi Gerakan Pramuka Sedunia Desak World Scout Jamboree 2023 Diakhiri Lebih Awal

Janji Tambah Fasilitas, Tuan Rumah Lanjutkan Kegiatan Sesuai Jadwal

by Erna Sari Ulina Girsang
2 minutes read
Topan kanun akan melewati kawasan perkemahan Jambore Pramuka Sedunia di Korea Selatan, sehingga peserta dievakuasi ke lokasi lain. Foto: Ist

ESENSI.TV - JAKARTA

Organisasi Gerakan Pramuka Sedunia (World Organization of the Scout Movement (WOSM) meminta Pemerintah Korsel sebagai Tuan Rumah untuk mempertimbangkan opsi alternatif mengakhiri Jambora Pramuka Sedunia ke-25 lebih awal dari yang dijadwalkan.

Korsel sebagai tuan rumah juga diminta mendukung para peserta sampai mereka berangkat ke negara asalnya.

Namun, informasi terakhir menyebutkan tuan rumah memutuskan untuk melanjutkan acara tersebut.

Sebagai konsekuensinya, tuan rumah berjanji akan memastikan bahwa mereka akan melakukan segala yang mungkin untuk mengatasi masalah yang disebabkan oleh gelombang panas dengan menambahkan sumber daya tambahan.

“Kami terus meminta tuan rumah dan pemerintah Korea untuk menghormati komitmen mereka untuk memobilisasi sumber daya keuangan dan manusia tambahan, dan menjadikan kesehatan dan keselamatan para peserta sebagai prioritas utama mereka,” tulis Organisasi Gerakan Pramuka Sedunia, dalam laman Scout, Senin (7/8/2023).

Peserta Lebih Dari 43.000 Anak dan Relawan

Jambore Pramuka Dunia ke-25 sedang berlangsung dengan lebih dari 43.000 Pramuka dan sukarelawan dari seluruh dunia mengikuti acara tersebut.

Selama beberapa hari terakhir, gelombang panas dan kelembapan yang ekstrem telah menyebabkan kondisi yang menantang bagi kaum muda dan relawan yang ambil bagian dalam acara tersebut.

Acara berlangsung sejak tanggal 1 Agustus dan dijadwalkan berakhir pada tanggal 12 Agustus mendatang.

Untuk memastikan kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan semua peserta, Tuan Rumah bekerja sama dengan Kepanduan Dunia dan Pemerintah Korea untuk menanggapi gelombang panas dengan meningkatkan area teduh dan air di sekitar kegiatan program.

Korsel juga akan menyediakan lebih banyak ruang dan transportasi ber-AC, mengerahkan lebih banyak dokter dan perawat, dan meningkatkan ketersediaan fasilitas medis dan ambulans.

Baca Juga  Inggris Siapkan Aturan Khusus Unjuk Rasa

Dukungan dan sumber daya tambahan juga dikerahkan untuk membantu distribusi makanan dan layanan kebersihan untuk memastikan tempat perkemahan aman, dapat diakses dan bersih untuk semua peserta.

Tambah Fasilitas

WOMS juga mendesak agar Pemerintah Korsel (Korea Selatan) segera meningkatkan fasilitas dan layanan perkemahan untuk membantu para peserta mengelola dampak gelombang panas parah yang melanda negara itu.

“Kami memantau prakiraan cuaca dan terus meminta Tuan Rumah untuk mengambil tindakan yang diperlukan jika diperkirakan akan terjadi hujan lebat,” tulis WOSM.

WOSM mencatat Pemerintah Korsel berjanji untuk memberikan dukungan kepada Kontingen yang memutuskan untuk meninggalkan lokasi lebih awal dan memungkinkan peserta untuk melanjutkan Jambore Pramuka Sedunia di lokasi lain di Korea.

Terlepas dari tantangan tersebut, para peserta perkemahan dan mereka yang sekarang telah pindah ke lokasi lain di Korea telah menunjukkan ketahanan Pramuka yang sebenarnya.

“Kami akan terus bekerja sama dengan Tuan Rumah untuk mendukung mereka selama mereka tinggal”.

Sebelumnya, World Organization of the Scout Movement (WOSM) terus bekerja sama dengan Korean Scout Association (The Host) dan Pemerintah Korea untuk memitigasi risiko gelombang panas pada operasional dan peserta Jambore.

“Kami telah diberitahu bahwa Kontingen Inggris telah memutuskan untuk meninggalkan kamp Jambore lebih awal, memungkinkan Pramuka untuk melanjutkan pengalaman Jambore mereka di Seoul sampai mereka dijadwalkan pulang,” tulis WOSM.

Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

#beritaviral
#beritaterkini

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life