Pasar keuangan global masih tidak pasti karena adanya negara, terutama Jepang dan Inggris masuk resesi. Atau pertumbuhan ekonominya negatif selama dua kuartal secara berturut-turut.
Ditambah lagi masih adanya konflik geopolitik antara Isreal dan pasukan Hamas Palestina, serta Ukraina dan Rusia. Ada juga tekanan dari bencana alam dan dampak el nino di sejumlah negara.
Meski di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi, aliran masuk modal asing di pasar keuangan domestik terus berlanjut.
Bank Indonesia menunjukkan kondisi ini terbukti dari investasi portofolio yang mencatat net inflows sebesar 3,1 miliar dolar AS pada triwulan I 2024 (hingga 19 Februari 2024).
Seperti dilansir dari data Bank Indonesia, Jumat (23/2/2024), posisi cadangan devisa Indonesia akhir Januari 2024 tetap tinggi sebesar 145,1 miliar dolar AS. Angka ini setara dengan pembiayaan 6,6 bulan impor atau 6,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah. Serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) tetap baik dan mendukung ketahanan eksternal. NPI pada 2023 diprakirakan mencatat surplus, ditopang oleh defisit transaksi berjalan yang terbatas dan surplus transaksi modal dan finansial.
Perkembangan terkini menunjukkan surplus neraca perdagangan masih berlanjut pada Januari 2024 sebesar 2,0 miliar dolar AS dipengaruhi oleh ekspor nonmigas yang kuat.
Secara keseluruhan, NPI 2024 diprakirakan tetap mencatat surplus, didukung oleh berlanjutnya surplus neraca transaksi modal dan finansial sejalan dengan tetap positifnya aliran masuk modal asing dipengaruhi oleh persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian domestik yang lebih baik dan imbal hasil investasi yang menarik.
Sementara itu, transaksi berjalan tetap sehat yang diprakirakan mencatat defisit rendah dalam kisaran 0,1% sampai dengan 0,9% dari PDB.
Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu