Internasional

PBB Desak Turki dan Suriah Buka Semua Rute Tercepat Untuk Mengangkut Bantuan

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyerukan agar semua pihak mengeksplorasi semua jalan yang memungkinkan untuk mendapatkan bantuan dan personel ke semua daerah yang terkena dampak gempa.

Sebanyak 14 truk menyeberang ke wilayah Suriah yang dikuasai oposisi dari Turki di Bab al-Hawa, Sabtu (11/2/2023).

International Organization for Migration (IOM) menyebutkan kawasan itu menjadi satu-satunya rute yang diizinkan oleh Dewan Keamanan PBB untuk pengiriman bantuan.

Saat ini, akses yang lebih cepat dan lebih mudah dinilai melalui barat laut Suriah melalui rute baru.

Program Pangan Dunia PBB (WFP) mengatakan siap untuk memindahkan pasokan ke sana, meskipun jalan telah rusak akibat gempa bumi Senin.

“Itu memperlambat pengiriman kami,” kata Corinna Fleischer, Direktur Regional World Food Programme (WFP) Timur Tengah, Afrika Utara dan Eropa Timur.

“Kami harus bisa melintasi perbatasan, kami membutuhkan petugas bea cukai untuk berada di sana dalam jumlah yang cukup,” jelasnya.

“Kami membutuhkan semua pihak untuk melakukan hal yang benar sekarang,” sambung Fleischer, seperti dilansir dari laman resmi PBB, Minggu (12/2/2023).

PBB: 90% Korban Gempa Tergantung Bantuan Kemanusiaan

Pengiriman lintas harus dimulai kembali dan ditingkatkan dari daerah yang dikuasai pemerintah ke wilayah oposisi.

Saat ini, jelasnya, 90 persen penuh orang di barat laut bergantung pada bantuan kemanusiaan.

Sementara itu, Badan Pengungsi PBB (UNHCR) meminta ada kesepakatan dengan Pemerintah membuka akses cepat dan regular ke barat laut Suriah.

“Kami kehabisan stok dan kami membutuhkan akses untuk membawa stok baru,” kata Fleischer.

Dia berharap penyeberangan di Bab al-Salam, juga ke barat laut Suriah, dapat segera dibuka kembali.

Dalam empat hari pertama sejak gempa Turki dan Suriah, WFP telah mengirimkan makanan kepada 115.000 orang di Suriah dan Turki.

“Bagi ribuan orang yang terkena dampak gempa bumi, makanan adalah salah satu kebutuhan utama saat ini,” ujarnya.

“Prioritas kami adalah memberikannya kepada orang-orang yang membutuhkannya dengan cepat,” sambung Fleischer.

Secara total, WFP membutuhkan USD77 juta untuk jatah makanan dan makanan panas untuk 874.000 korban gempa di Turki dan Suriah.

Termasuk 284.000 pengungsi baru di Suriah dan 590.000 orang di Turki yang mencakup 45.000 pengungsi dan 545.000 pengungsi internal.*

Editor: Erna Sari Ulina Girsang

vera bebbington

Recent Posts

PSN Tol Semarang-Demak Dukung Konektivitas Jawa Tengah Bagian Utara

PEMBANGUNAN Tol Semarang - Demak sebagai salah satu proyek strategis nasional (PSN) diharapkan dapat semakin…

11 hours ago

Kopi Malabar Jawa Barat dan Gayo Aceh Jadi Primadona di Pasar Australia

KOPI Indonesia masih menjadi pusat perhatian di hari ketiga penyelenggaraan Melbourne International Coffee Expo (MICE)…

12 hours ago

Mendagri Tito Setuju Desain Ulang Sistem Pemilu, Opsi Pilpres dan Pileg Dipisah

MENTERI Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengaku setuju Sitem Pemilu dilakukan redesigning atau desain ulang.…

12 hours ago

UGM Pameran Pendidikan Go Global UTokyo Study Abroad Fair 2024 di Jepang

UNIVERSITAS Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta ikut dalam pameran pendidikan bertajuk Go Global UTokyo Study Abroad…

12 hours ago

Bagas/Fikri Singkirkan Pasangan Malaysia di Thailand Terbuka 2024

Pemain Ganda Putra Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri lolos ke 16 besar usai mengalahkan pasangan Malaysia…

12 hours ago

SETARA Institute: RUU Penyiaran Ancaman Kebebasan Berekspresi dan Hak atas Informasi

SETARA Institute menyatakan, Rancangan Perubahan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran (RUU Penyiaran) yang…

12 hours ago