Home » Pelaku UMKM Akui KTT ASEAN Summit Tidak Beri Untung

Pelaku UMKM Akui KTT ASEAN Summit Tidak Beri Untung

by Administrator Esensi
2 minutes read

ESENSI.TV - JAKARTA

KTT ASEAN Summit adalah Acara puncak konferensi yang melibatkan negara-negara anggota ASEAN dalam hubungannya terhadap perkembangan ekonomi dan budaya antar negara-negara di Asia Tenggara.

Berlangsungnya ASEAN Summit ini turut mengundang berbagai pelaku UMKM sejak 5-13 Mei 2023. Mereka mengisi plataran Batu cermin untuk memeriahkan konferensi ASEAN Summit di Labuan Bajo.

Berharap Untung, Namun Tidak Terwujud

Adanya kegiatan ini tentu terlintas akan meraup banyaknya pundi-pundi keuntungan bagi para pelaku UMKM. Namun, hal ini ternyata tidak terwujud karena kondisi tidak sesuai dengan yang diharapkan.

Pada hari Jumat (12/05), pria asal 30 tahun asal Maumere, Kabupaten Sikka Bernama Adven menawarkan beberapa dagangannya kepada pengunjung di wisata Batu Cermin. Beliau dan beberapa pelaku UMKM lainnya menjual berbagai produk lokal seperti selendang, topi, hingga kain sarun tenun asal Flores. Produk-produk tersebut dipajang agar terlihat oleh pengunjung.

Ternyata, stand UMKM yang ditawarkan tidak meraup banyak untung. Pembeli yang datang pun dapat dihitung jari. “Sepi. Hari ini baru dua topi yang laku,” ujar Adven.

Pelaku UMKM Jual Produk Setengah Harga

Sepinya pembeli menyebabkan mereka menjual produk mereka setengah dari harga normalnya. Hal ini demi memperoleh kembali modal yang telah dikeluarkan untuk datang dari daerahnya ke kota tempat diadakannya ASEAN Summit tersebut.

“Daripada pulang ke Maumere dengan tangan kosong,” ujar Suranti, pelaku UMKM lainnya.

Beberapa hasil penjualan yang diperoleh oleh pelaku UMKM karena inisiatif sendiri untuk menitipkan produknya kepada teman lainnya untuk dijual di Waterfront dan juga menjual setengah harga.

Baca Juga  Industri Minuman Ringan Masih Tumbuh Dari Impor

Pelaku UMKM Menyayangkan Lapak yang Sepi Pengunjung

Mereka mengaku tidak banyak yang membeli produk jualan mereka. Bahkan, para delegasi ASEAN serta pejabat negara tampaknya tidak banyak membeli dagangan UMKM tersebut. Hanya stand kopi seduh yang laris manis karena para pengunjung banyak yang suka nongkrong di samping stand nya sambal menyeruput kopi.

Suranti juga mengatakan penjualannya di hari pertama hanya terjual Rp50.000 untuk satu selendang. Hal ini tentu saja tidak memberikan untung bagi mereka karena penjualan yang diharapkan tidak sesuai target.

Dibatasinya jumlah pengunjung juga menjadi keluhan bagi pelaku UMKM karena hanya membuat lapak-lapak UMKM sepi pembeli. Mereka mengaku sempat komplain kepada Event Organizer ASEAN Summit agar lapak tetap ramai.

Menparekraf: Belanja Delegasi ASEAN Summit Capai Rp15 Miliar

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno menyebutkan bahwa jumlah belanja delegasi KTT ASEAN Labuan Bajo produk UMKM Rp15 miliar.

“Banyak sekali UMKM yang terlibat. Hampir Rp15 miliar belanja dari peserta dan delegasi ASEAN Summit ke-42 ini bisa dirasakan oleh masyarakat,” jelasnya kepada wartawan.

Hal ini tentu membuat geram para pelaku UMKM karena hal tersebut tidak sesuai dengan yang sebenarnya. Hal ini karena tidak adanya untung yang diperoleh oleh masyarakat pelaku UMKM.

Mereka mengatakan seharusnya pernyataan tersebut tidak disampaikan karena kenyataannya ASEAN Summit tidak memberikan keuntungan bagi produk penjualan mereka.

Editor: Nabila Tias Novrianda/Raja H. Napitupulu.

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life