Home » Pelarian Pengungsi Rohingya ke Indonesia Semakin Bertambah

Pelarian Pengungsi Rohingya ke Indonesia Semakin Bertambah

by Darma Lubis
2 minutes read
Rohingya

ESENSI.TV - MEDAN

Setidaknya 20 orang pengungsi Rohingya tewas di laut dalam beberapa pekan terakhir.

Menurut badan pengungsi PBB (UNHCR) pada Selasa, ketika kapal yang membawa ratusan Muslim yang teraniaya mendarat di pantai Aceh, Indonesia sementara yang lain diyakini masih terapung-apung di Samudera Hindia.

Sebuah kapal terdampar di pantai provinsi Aceh pada hari Senin lalu, membawa 174 orang Rohingya.

Menurut pejabat bencana setempat, kebanyakan dari mereka mengalami dehidrasi, lelah dan membutuhkan perawatan medis segera setelah berminggu-minggu di laut.

“Kapal itusama dengan yang sebelumnya dilaporkan dan dikhawatirkan tenggelam,” demikian ungkap Chris Lewa dari Proyek Arakan.

Sementara itu, menurut data dari UNHCR, selama 2022 merupakan tahun paling mematikan di laut bagi para pengungsi Rohingya.

Karena semakin banyak warga Rohingya yang melarikan diri keputusasaan di kamp-kamp pengungsi di Banglades.

Selama ini, minoritas muslim Rohingya mendapat penganiayaan di Myanmar dari masyarakat mayoritas bergama Budha.

Peristiwa itu terjadi selama bertahun-tahun. Sehingga banyak yang melarikan diri ke negara-negara seperti Thailand, Malaysia hingga Indonesia.

Ketika kondisi laut lebih tenang pada April dan November, merekapun banyak yang melarikan diri dari kamp pengungsian.

Baca Juga  Tahap Pertama, Menaker Lepas 100 PMI ke Arab Saudi Melalui SPSK

Pengungsi Rohingya di Bangladesh

Hampir 1 juta orang hidup dalam kondisi padat di Bangladesh. Termasuk ratusan ribu orang yang melarikan diri dari penumpasan mematikan militer Myanmar pada 2017.

Kelompok-kelompok HAM mencatat peningkatan signifikan pengungsi yang meninggalkan kamp.

Dari sekitar 500 pada tahun lalu menjadi sekitar 2.400 orang tahun ini. Tidak jelas apa yang mendorong eksodus yang lebih besar.

Beberapa aktivis percaya pencabutan pembatasan COVID di sekitar Asia Tenggara, Diperkirakan, adanya tujuan favorit bagi Rohingya, bisa menjadi faktornya.

“Kami datang ke sini dari kamp pengungsi terbesar Bangladesh dengan harapan masyarakat Indonesia memberi kami kesempatan pendidikan,” kata Umar Farukh.

Dia berbicara di tempat penampungan yang penuh sesak dengan pria, wanita dan anak-anak Rohingya yang dirawat petugas medis Indonesia.

Kelompok ini adalah yang terbaru dari serangkaian pendaratan dan penyelamatan kapal di sekitar wilayah tersebut dalam beberapa minggu terakhir.

Ada 57 orang Rohingya lainnya yang mencapai Aceh pada hari Minggu, sementara dua kapal lain yang membawa 230 orang gabungan mendarat pada bulan November.

Editor : Darma Lubis

Email : DarmaLubis@esensi.tv

 

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life