Home » Pembelajaran Sang Maestro Pembangunan, Prof Ginanjar Kartasasmita

Pembelajaran Sang Maestro Pembangunan, Prof Ginanjar Kartasasmita

by Lala Lala
3 minutes read
Ginanjar

ESENSI.TV - TASIKMALAYA

Kerap kali muncul anggapan jika Golkar adalah partai yang tidak bisa jauh dari kekuasaan. Atau bahasa politisnya selalu menjadi partai pendukung pemerintah, terlepas dari siapapun penguasanya.

Anggapan itu sah-sah saja. Toh dalam sejarah perjalanannya memang demikian. Tapi soal alasan mengapa muncul anggapan yang demikian, tentu ini tafsirnya bisa beragam.

Biasanya lawan politik kerap kali mengidentikkan alasan kenapa Golkar tidak bisa lepas dari kekuasaan. Hal itu lantaran Golkar adalah partai yang tidak bisa hidup jika tidak berada dalam lingkaran kekuasaan. Tapi apakah benar demikian?

Argumentasi Logis

Tunggu dulu. Saya kira ada alasan yang jauh lebih (andai kita mau berpikir) objektif dari pada pandangan yang cenderung subjektif dan politis.

Lantas apa alasan objektifnya? Karena Golkar dihuni oleh orang-orang mumpuni baik secara kapasitas, pengalaman, maupun ilmu pengetahuan.

Tidak sulit mencari orang-orang di Partai Golkar dengan gelar akademik sekaliber Doktor bahkan Profesor yang ahli di berbagai bidang keilmuan. Bahkan mungkin di Jawa Barat saat ini Golkar adalah satu-satunya partai politik yang memiliki Ketua dengan gelar akademik Doktor, yakni Dr. TB. H. Ace Hasan Syadzily. Dan salah satu contoh nyata yang menguatkan alasan itu adalah Prof. Prof. Dr. Ir. H. Ginandjar Kartasasmita, M.Eng.

Tokoh Pembangunan Nasional

Rasanya saya sudah tidak perlu menerangkan lagi siapa Prof. Ginandjar. Jika ada yang belum kenal dengan beliau, atau bahkan mungkin baru mendengar namanya dari catatan ini, saya kira orang itu bermasalah dengan literasinya. Namun tentu tidak ada salahnya jika kita sedikit kembali membaca kiprah dan perjalanan pria kelahiran Bandung, 9 April 1941.

Nama Prof. Ginandjar mulai dikenal luas masyarakat Indonesia saat beliau ditunjuk sebagai menteri muda urusan peningkatan penggunaan produksi dalam negeri. Tepatnya pada tahun 1983-1988 dan ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) 1985-1988.

Prof. Ginandjar dikenal dengan keberanian dan komitmennya membesarkan pengusaha pribumi.

Periode itu, Prof. Ginandjar tak ragu mamasukkan pengusaha pribumi dalam proyek pemerintah. Kepiawaian Prof. Ginandjar selalu ditunjukkan di setiap tugas yang diberikan. Ketika menjadi Menteri Pertambangan dan Energi (Mentamben) pada 1988-1993, beliau dijuluki “The Wise Guy of The East” (orang bijak dari Timur).

Baca Juga  Lebih 1.900 Orang Meninggal Dunia, Presiden Jokowi Perintahkan Perang Lawan TPPO

Predikat itu diberikan karena meski kuota minyak mentah Indonesia hanya 1,2 juta barel per hari, Indonesia menjadi penentu arah kebijakan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC). Karena pengalaman, kepiawaian dan pengetahuan yang dimilikinya, menjadikan Prof. Ginandjar tetap dibutuhkan dalam setiap era pemerintahan.

Pasca reformasi, saat Prof. BJ. Habibie menjadi Presiden RI ketiga menggantikan Presiden Soeharto, nama Prof. Ginandjar tercatat sebagai menteri koordinator bidang ekonomi, keuangan, dan industri (ekuin) pada Kabinet Reformasi Pembangunan periode 1998-1999. Pilihan itu terbukti tepat. Tangan dingin Prof. Ginandjar berhasil menurunkan nilai dolar AS yang sempat menyentuh Rp 17.000 ke level Rp 6.500. Sebuah catatan heroik pasca krisis moneter yang luar biasa di bulan-bulan sebelumnya. Bahkan jauh sesudah itu, di tahun 2010 saat era pemerintahan Presiden SBY, nama Prof. Ginandjar masih tercatat sebagai Anggota Wantimpres (Dewan Pertimbangan Presiden).

Dibutuhkan Negara

Ide, gagasan dan pikiran-pikiran beliau yang merupakan gabungan antara pengalaman dan sains masih dibutuhkan dalam kerangka pengambilan langkah dan kebijakan terbaik bagi penguasa saat itu.

Sebagai anak kampung bau lisung, saya pribadi tentu merasa beruntung bisa menimba ilmu langsung dari orang sekaliber Prof. Ginandjar. Oh iya, di usia beliau yang hari ini 82 tahun, beliau masih memiliki daya ingat yang luar biasa. Bahkan masih mampu berdiri dua jam lebih untuk memberikan materi.

Pendengaran masih sangat jelas dan bahkan suaranya masih terdengar lantang. Alhasil saat ada kesempatan bersua, saya lebih tertarik untuk bertanya tentang resep panjang umur dengan kondisi yang tetap sehat ketimbang soal materi ekonomi Indonesia di masa depan. Dan jawaban yang cukup sederhara saya dapatkan: “mensyukuri hidup dan menjalani hidup dengan orang-orang yang kita cintai adalah nutrisi dan vitamin paling mujarab untuk senantiasa hidup dengan sehat.” Alhamdulillah.

Selamat ulang tahun, Prof Ginanjar Kartasasmita. Semoga semakin banyak masyarakat Indonesia yang sadar untuk ingin menjadi berguna bagi bangsa dan negara. Sehat selalu Prof.

Penulis: Imam Mudofar, S.Hum, kader muda Partai Golkar Kab. Tasikmalaya

Editor: Raja H. Napitupulu

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life